POLHUKAM.ID - CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, memastikan polemik dirinya dengan TNI sudah berakhir.
Tidak ada kelanjutan dari masalah hukum.
Ferry pun menyampaikan hal tersebut secara terbuka melalui postingan Instagramnya yang diunggah pada Sabtu (13/9/2025).
Ia mengaku telah dihubungi langsung via telepon oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Freddy Ardianzah.
Dalam percakapan itu, Ferry maupun pihak TNI sama-sama mengakui adanya kesalahpahaman di tengah situasi yang sempat menegang.
"Beliau meminta maaf atas situasi yang terjadi kepada saya dan yang harus saya hadapi, begitu juga sebaliknya, saya juga sudah meminta maaf atas situasi yang terjadi pada tubuh TNI saat ini," begitu bunyi pernyataan secara terbuka yang diunggah Ferry.
Ferry meyakini bahwa masih banyak prajurit TNI yang mencintai negara ini dan menjunjung tinggi komitmen untuk melindungi rakyat.
"Banyak prajurit yang masih sangat mencintai negara ini dan melindungi warga negaranya saat ini, saya masih percaya itu," katanya.
Setelah perbincangan dengan Kapuspen TNI, Ferry Irwandi menyatakan kasusnya kini telah dianggap selesai.
Ia pun mengajak rekan-rekannya untuk kembali fokus mengawal tuntutan lain, terutama bagi mereka yang masih ditahan atau belum diketahui keberadaannya.
"Jadi kenkawan sudah tidak ada tindak lanjut hukum apapun ke depannya terhadap saya, saya terima kasih dukungan teman-teman semua, mari kita fokus ke tuntutan, kenkawan kita yang masih ditangkap dan teman-teman kita yang masih belum tahu nasibnya di mana."
"Saling jaga! Jaga warga!" tutupnya.
Lantas siapa sosok Brigjen Freddy Ardianzah?
Ini profilnya.
Diketahui Freddy Ardianzah belum lama mendapatkan promosi jabatan menjadi Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI.
Dengan jabatan baru ini, ia sekaligus tercatat sebagai lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1998 pertama menyandang pangkat jenderal bintang dua, dari semula Brigjen menjadi Mayjen TNI.
Freddy menggantikan Mayjen TNI Kristomei Sianturi yang kini dipercaya menjabat Pangdam XX/Radin Inten.
Sementara posisi Wakapuspen TNI diisi Kolonel Arh Osmar Silalahi, yang segera naik pangkat menjadi Brigjen.
Sebagai lulusan AAL 1998, Freddy Ardianzah menjadi figur istimewa di angkatannya karena menjadi alumni pertama yang menembus level jenderal bintang dua.
Hal ini sekaligus menegaskan reputasinya sebagai salah satu perwira muda yang menonjol di Korps Marinir.
Kini, dengan posisi Kapuspen TNI, Freddy akan menjadi wajah utama TNI di ruang publik sekaligus jembatan komunikasi strategis antara TNI dengan masyarakat.
Karier Cemerlang Korps Marinir
Perwira tinggi Korps Marinir ini berasal dari kecabangan Intai Amfibi (Taifib), pasukan elit yang dikenal dengan ketangguhan operasi khususnya.
Karier Freddy terus menanjak sejak dipercaya sebagai Asisten Intelijen (Asintel) Danpasmar 1 pada 2020.
Setahun kemudian, ia diberi amanah sebagai Danbrigif 1 Marinir.
Pada 2023, Freddy menjabat Pa Sahli Tk. II Kumham dan Narkoba di lingkungan Panglima TNI, sebelum akhirnya naik menjadi Wakapuspen TNI pada Januari 2024.
Kurang dari setahun menjabat Wakapuspen, ia kini dipercaya sebagai Kapuspen TNI berdasarkan SKEP/1102/VII/2025 tentang mutasi perwira tinggi TNI.
Jejak Jabatan Freddy Ardianzah
Asintel Danpasmar 1 (2020)
Danbrigif 1 Marinir (2021)
Pa Sahli Tk. II Kumham dan Narkoba Panglima TNI (2023)
Wakapuspen TNI (2024)
Kapuspen TNI (2025)
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
Ketika Gaji Guru Kalah dari Juru Parkir
Tak Ada Adili Jokowi dan Makzulkan Gibran dalam 17+8 Tuntutan Rakyat, Siapa di Baliknya?
Jenderal Listyo Sigit Absen Sambut Presiden Prabowo di Bali, Kapolri Segera Diganti?
Terungkap! Orangtua Penyiksa Bocah di Jaksel Ternyata Pasangan Sesama Jenis