POLHUKAM.ID - Potongan video Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, kembali menuai perhatian publik belakangan ini.
Dalam video yang beredar, Gibran mendapat pertanyaan dari Laksamana Pertama TNI Arif Badruddin dalam sebuah forum geopolitik, namun jawaban yang diberikan dianggap tidak nyambung.
Pengacara sekaligus pegiat media sosial, Nazlira Alhabsy, ikut mengomentari momen tersebut.
Ia mengatakan, Gibran tidak menunjukkan kapasitas sebagai seorang pemimpin negara.
“Di mana pun orang yang memiliki mental waras, pasti ada rasa malu dan nervous saat berbicara di hadapan ratusan Perwira Tinggi,” ujar Nazlira di akun X @Naz_lira, dikutip Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, sikap Gibran yang kerap menjawab dengan kalimat singkat seperti minta doa justru mempermalukan dirinya sendiri.
“Diliput media, tapi sadar diri tak punya kapabilitas. Entah terbuat dari apa bocah ini, ditanya apa pun jawabnya minta doa. Yang waras dengernya aja malu,” tandasnya.
Video tersebut hingga kini terus jadi bahan perdebatan di media sosial.
"Malu saya sebagai WNI kok bisa kia dapat wapres seperi ini. Kayak Indonesia kekurangan orang pinter. Menyedihkan..," tulis seorang warganet di kolom komentar unggahan itu.
Sebelumnya, Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, melayangkan pernyataan menohok terhadap pidato Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, di hadapan jajaran perwira TNI, Polri, dan delegasi luar negeri.
Dikatakan Jhon, Wapres gagal memberi arahan strategis, malah terkesan meminta petunjuk kepada bawahannya.
“Apapun pertanyaannya, jawabannya hilirisasi. Hadehhh," kata Jhon di X @jhonsitorus_19 (16/7/2025).
Ia menyinggung bagaimana gagasan dari para perwira yang sangat lugas, namun direspons oleh Gibran dengan penjelasan soal hilirisasi dan AI.
"Capek-capek para perwira Polri dan TNI memberi argumen keren tentang geopolitik, sayangnya cuma dijawab dengan kata hilirisasi dan AI,” sesalnya.
Jhon menegaskan, seorang pemimpin seharusnya memberi arah jelas, bukan menunggu masukan.
"Wapres setidaknya harus menguasai hal-hal universal tentang geopolitik. Tidak boleh kalah dari perwira yang seharusnya menerima arahan,” Jhon menuturkan.
Lebih lanjut, Jhon menilai sikap Gibran mencerminkan rendahnya kualitas kepemimpinan.
“Gini amat wajah negara kita, ampun,” tandasnya.
👇👇
tags
tags2
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Gadis Sukabumi Dijual ke China Rp200 Juta, Disekap dan Dijadikan Budak Seks
Gibran Absen di Pelantikan Menteri, Istana Buka Suara
Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
Kekayaan Erick Thohir Tembus Rp 2,4 Triliun