"Benar saya minta maaf atas pernyataan saya di voice yang sempat menyebar. Saya meminta maaf agar persoalan segera selesai dan anak saya sudah sehat," katanya.
Dia menegaskan, permintaan maaf dilakukannya bukan karena takut kepada pihak manapun. Namun, hanya untuk menjaga kondusivitas.
Sementara itu, Kepala SDN Pasanggar 1 Pegantenan, Gazali, sebelumnya membantah ada perekaman video yang melibatkan siswa dan wali murid.
"Tidak pernah ada," katanya.
Pihaknya menegaskan, ada 4 siswa yang muntah pada hari Selasa (16/9/2025).
Sementara itu, menurut polisi, siswa yang muntah diduga setelah mengonsumsi menu MBG jumlahnya 8 orang.
Kepastian jumlah siswa itu diperoleh setelah jajaran unit reskrim Polsek Pegantenan melakukan penyelidikan.
"Setelah kami lakukan penyelidikan total ada 8 siswa yang muntah-muntah dan diduga setelah mengonsumsi menu MBG," kata Kapolsek Pegantenan Iptu Heri Siswanto.
Polisi juga menemukan adanya upaya pembuatan video yang berisi klarifikasi dari siswa dan wali murid mengenai insiden muntah tersebut.
Diduga, video permintaan maaf itu dibuat orangtua atas tekanan pihak lain.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur