Roy juga mempertanyakan status UTS di Australia, yang menurutnya hanya merupakan lembaga kursus atau matrikulasi, bukan lembaga pendidikan formal. Ia menyebut bahwa masa studi matrikulasi seharusnya antara 9 hingga 12 bulan, sementara Gibran hanya menempuh pendidikan selama 6 bulan dan dinyatakan tidak lulus.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut, Roy Suryo mendesak agar SK kelulusan Gibran dicabut. Jika hal itu terjadi, maka syarat Gibran untuk menjabat sebagai wakil presiden dianggap gugur, dan ia berhak dimakzulkan.
Di sisi lain, Kurnia Tri Royani menegaskan bahwa tujuan kedatangan mereka adalah untuk mencari kebenaran. Ia mengutip adagium "ubi jus, ibi remedium" yang berarti di mana ada hak, di situ ada upaya pemulihan. Menurutnya, keadilan harus diperjuangkan dan tidak didapatkan secara gratis.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur