Meski mengkritik prosedur KPK, Mahfud menyatakan kesiapannya untuk dimintai keterangan. "Panggil saja saya dan saya akan tunjukkan siaran dari Nusantara TV tersebut. Setelah itu panggil Nusantara TV, Anthony Budiawan dan Agus Pambagio untuk menjelaskan."
Dia mengingatkan bahwa KPK seharusnya sudah mengetahui pemberitaan mengenai masalah ini yang telah tersebar luas di media.
Respons Resmi dari KPK
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui Antara menyampaikan imbauan resmi bahwa masyarakat yang mengetahui informasi tindak pidana korupsi dapat menyampaikan aduan melalui saluran pengaduan resmi KPK.
"KPK akan mempelajari dan menganalisis, apakah substansi atau materi dari laporan tersebut termasuk dalam unsur dugaan tindak pidana korupsi atau bukan," jelas Budi.
Dugaan Markup Tiga Kali Lipat
Dalam podcastnya, Mahfud mengungkap perbandingan mencolok: biaya proyek Whoosh di China hanya 17 juta dolar AS per kilometer, sementara di Indonesia membengkak menjadi 52 juta dolar AS per kilometer - naik hampir tiga kali lipat.
"Ada dugaan markup. Dugaan markup-nya begini, itu harus diperiksa uang lari ke mana," tandas Mahfud dalam video yang diunggah di channel YouTube resminya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur