Ahmad Lukman Jupiter Guncang Lahan Basah Parkir Jakarta, Potensi Kebocoran Rp 1,5 Triliun Terungkap
Di tengah minimnya pengawasan, nama Ahmad Lukman Jupiter, legislator muda Partai NasDem, mencuat karena keberaniannya membongkar praktik kebocoran pendapatan daerah di sektor parkir Ibu Kota.
Jakarta, provinsi dengan anggaran fantastis puluhan triliun rupiah per tahun, ternyata menyimpan masalah serius pada Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sektor perparkiran, yang seharusnya menjadi sumber pemasukan, justru banyak yang menguap begitu saja. Selama bertahun-tahun, isu ini hanya menjadi perbincangan tanpa tindak lanjut yang serius.
Kegigihan Jupiter untuk menelusuri laporan awal dari media membuahkan hasil yang mencengangkan. Investigasi mendalam yang dilakukannya mengungkap bahwa Pemprov DKI Jakarta berpotensi mengalami kebocoran hingga Rp 1,5 triliun per tahun. Angka fantastis ini diakibatkan oleh tata kelola parkir yang amburadul dan permainan oknum di lapangan.
"Potensi pajak parkir ini luar biasa besar, tapi selama ini tidak dikelola dengan profesional. Ada dua jenis parkir—off street dan on street—belum lagi parkir liar di gerai-gerai minimarket dan kawasan ekonomi," tegas Jupiter dalam keterangan resminya, Minggu, 19 Oktober 2025.
Keberanian Jupiter ini berhasil mengguncang status quo. Temuannya yang menghebohkan mendorong DPRD DKI untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran, dengan Jupiter sendiri ditunjuk sebagai ketuanya. Langkah progresif ini langsung memicu reaksi, termasuk penyegelan beberapa lokasi parkir yang diduga beroperasi tanpa izin resmi.
"Kalau PAD Jakarta mau kuat, ya mulai dari menutup kebocoran yang selama ini dibiarkan," tegasnya.
Artikel Terkait
Prabowo Dituding Ditawar Rp 16,5 Triliun oleh Orang Nekat, Pengakuan Mengejutkan Hasyim!
Buruh Sorot Kemnaker: Rapor Merah untuk Satu Tahun Prabowo-Gibran, Apa yang Gagal?
Kronologi Lengkap Chat Sadis Pembully Timothy: 6 Mahasiswa Dicopot Tak Hormat!
Viral! Biduan Grobogan Ditampar Penonton Usai Menolak Dipeluk, Aksi Kasar Ini Bikin Geram