“Maka kami akan berdialog, kami akan taaruf, kami akan bangun kesepahaman dengan partai-partai lain. Dengan tiga nama ini, siapa akan cocok, atas dasar itu, kemudian koalisi dibangun,” papar Willy.
Kemudian, anggota Baleg DPR itu menegaskan partainya tidak pilih-pilih untuk berkoalisi. Pun, terbuka bekerjasama dengan kelompok parpol manapun. “NasDem tidak punya handicap dengan partai manapun. Siapapun itu (mungkin). Kita tidak pilih kasih, tak ada bawang merah dan bawang putih,” ucap dia.
Lalu bagaimana tanggapan Anies jadi urutan pertama bakal capres NasDem? saat ditemui di acara silahturahmi nasional (Silatnas) dan musyawarah nasional (Munas) ke-1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI), di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin, Anies hanya melemparkan senyuman berkali-kali, sambil mengangkat jempolnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul mengaku tak kaget NasDem mengusulkan Anies menjadi salah satu bakal capres pertama dari partai tersebut. Alasannya, karena kedekatan Paloh dengan Anies. Apalagi, Anies juga salah satu deklarator NasDem yang mulanya cuma ormas.
“Meskipun memilih tiga nama bakal capres, hampir bisa dipastikan bahwa NasDem bakal usung Anies. Apalagi Anies juga besar. Ditambah di belakang Anies ada JK (Jusuf Kalla),” beber Adib, kemarin.
Menurut dia, yang perlu dilakukan NasDem saat ini adalah mencari koalisi yang juga mau majukan Anies jadi capresnya. Karena Anies adalah simbol oposisi, tentunya NasDem harus mempertimbangkan berkoalisi dengan parpol di luar kabinet.
“Peluang besarnya bisa koalisi dengan Demokrat. Tentu kalau sudah dengan Demokrat, pasti nyetrum ke PKS. Simbol-simbol ini lah paling besar masuk akal terjadi," tukas dia.
Komposisi tersebut akan mengancam koalisi lain. Untuk pasangan Anies, ketiganya bakal melihat figur internal koalisi yang mendapat elektoral tinggi. "Kebetulan Demokrat dan PKS kan di luar kabinet. Jadi akan ada poros NasDem, Demokrat, dan PKS. Dibelakangnya ada Surya Paloh, Jusuf Kalla, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Saya kira ini peluang paling besar," pungkas Adib.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur