Melalui channel Youtube Cokro TV Ade Armando menyebut, dari pengakuan dokter yang merawatnya, terlambat pertolongan sekitar 5-10 menit nyawanya mungkin tidak akan tertolong lagi.
"Jadi dokter bilang kalau saja terlambat, barangkali 5 menit sampai 10 menit polisi menolong saya ada kemungkinan bahwa saya sudah mati lah," kata Ade Minggu 15 Mei 2022.
Lalu Ade menceritakan, bahwa tim dari Cokro TV yang meliput bersamanya sudah pasang badan. Namun katanya, mereka terlempar karena masa pendemo mengeroyoknya sangat membabi buta.
Beruntung kata Ade, nyawanya bisa diselamatkan karena bantuan dari temannya dan para jurnalis lain di lapangam yang berteriak meminta bantuan polisi.
"Merekalah yang menyelamatkan saya seperti dikatakan dokter tadi terlambat 5 menit kali, 10 menit bisa lebih fatal," kata Ade.
"Para mahasiswa juga sebagian berusaha menolong saya ya, wala lagi-lagi terhambat oleh banyaknya orang," lanjutnya lagi.
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris