Diresmikan Wapres, PUSIBA Diharapkan Cetak Calon Mahasiswa Al-Azhar yang Moderat

- Rabu, 22 Juni 2022 | 22:20 WIB
Diresmikan Wapres, PUSIBA Diharapkan Cetak Calon Mahasiswa Al-Azhar yang Moderat

Dalam sambutannya, Wapres berharap calon mahasiswa Al-Azhar dapat memanfaatkan Pusat Studi ini sebaik mungkin guna membekali diri dengan kemampuan bahasa Arab serta wawasan keislaman dan keindonesiaan yang moderat.

Baca Juga: Terima Kunjungan Dubes Azerbaijan, Wapres Harap Meningkatnya Kerja Sama Ekonomi Nonmigas

"Harapannya, gedung baru ini dapat digunakan sebagai pusat aktivitas sosial, dakwah, dan pendidikan keagamaan Al-Azhar di Indonesia. Selain mengasah kemampuan bahasa Arab, juga wawasan keislaman dan keindonesiaan para calon mahasiswa yang kelak menjadi duta-duta Al-Azhar di Indonesia dan nantinya akan menyebarluaskan pemahaman Islam moderat sesuai manhaj Al-Azhar," tutur Wapres dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/6/2022).

Menurut Wapres, Al-Azhar merupakan lembaga pendidikan dengan tradisi keilmuan Islam yang kuat dan bercirikan moderat sehingga menjadi tujuan bagi pelajar di seluruh dunia untuk menimba ilmu. "Al-Azhar disebut sebagai salah satu benteng keislaman yang moderat dengan keberadaan ulama-ulama besar yang mendedikasikan ilmunya dengan ikhlas, serta tradisi keilmuan Islam yang kuat dan bercirikan moderat, menjadi daya tarik tersendiri bagi pelajar," ucapnya.

Untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, Wapres meminta Pusat Studi yang dibangun oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini untuk melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sebagai upaya dalam menyiapkan SDM unggul bagi bangsa.

"Saya minta berbagai kerja sama strategis yang terjalin agar terus dikembangkan karena kita tidak hanya sedang menyiapkan kemampuan bahasa calon mahasiswa, tetapi juga menyiapkan masa depan Indonesia," pintanya.

Bagi Wapres, kedekatan Al-Azhar dengan masyarakat Indonesia sangatlah baik, salah satunya tercermin dari kunjungan Prof. Dr. Ahmad al-Thayyib selaku Grand Syeikh Al-Azhar ke Indonesia untuk melakukan dialog keagamaan. Sosok Dr. Ahmad al-Thayyib merupakan panutan dalam mewujudkan harmoni dan perdamaian dunia.

"Pandangan-pandangan keagamaan dan kemanusiaan beliau telah membuka wawasan banyak orang tentang pentingnya menghargai perbedaan agar tercipta kerukunan. Salah satunya melalui Piagam Persaudaraan Kemanusiaan yang dideklarasikan bersama Paus Fransiskus di Abu Dhabi pada tahun 2019," paparnya.

Terakhir, Wapres mengharapkan PUSIBA dapat mengoptimalkan lembaga ini guna membantu  menyiapkan bekal kemampuan calon mahasiswa Indonesia di Al-Azhar dengan baik dalam segi bahasa dan wawasan keislaman.

Halaman:

Komentar

Terpopuler