“Tahun ini, B20 Indonesia memiliki peluang strategis untuk memimpin tata Kelola keberlanjutan global yang berfokus pada penyampaian rekomendasi kebijakan bekelanjutan yang dapat ditindaklanjuti. Rekomendasi ini dapat menangani masalah tata kelola berkelanjutan yang kritis di seluruh dunia,” jelas Shinta.
Webinar global ini merupakan side event B20 – IAI yang kedua berturut-turut yang dimaksudkan untuk meningkatkan awareness publik akan pentingnya sebuah standar sustainability reporting yang berlaku secara global. Sebagai bagian dari Task Force Integrity & Compliance (TFIC) B20, rangkaian side event ini mendorong pemimpin negara-negara G20 dan komunitas bisnis global untuk lebih aktif dalam mempromosikan tata kelola berkelanjutan (sustainable governance) dalam bisnis, untuk mendukung inisiatif ESG. Ini adalah salah satu masalah paling mendasar yang dibahas dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.
Mardiasmo menambahkan, profesi akuntan harus memainkan perannya untuk berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi emisi karbon. Akuntan dinilai memiliki skill set yang tepat untuk melakukan mitigasi perubahan iklim melalui pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting).
Selain Ketua KADIN dan Ketua DPN IAI, acara ini juga menampilkan Shinta W. Kamdani (Chair B20 Indonesia), Haryanto T. Budiman (Ketua TFIC B20), Masamichi Kono (IFRS Trustee), Sue Llyod (Vice-chair ISSB), Eelco van der Enden (CEO GRI), Nawal Nely (Deputi Menteri BUMN), dan pembicara lainnya dari dalam dan luar negeri.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur