Pusat Data Nasional Bisa Dorong Pertumbuhan Investasi, Indonesia Bisa Raup Miliaran USD

- Sabtu, 25 Juni 2022 | 13:40 WIB
Pusat Data Nasional Bisa Dorong Pertumbuhan Investasi, Indonesia Bisa Raup Miliaran USD

Hal tersebut juga yang mendasari proyeksi ekonomi digital Indonesia. Johnny mengharapkan konsumsi data per kapita di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pemerintah membangun pusat data yang dinilai bisa mendorong sektor privat pembangunan pusat data.

Baca Juga: Bangun 4 Pusat Data Nasional, Kemenkominfo Dukung Implementasi Driven Policy

Dia juga mengatakan bahwa secara nasional, konsumsi data Indonesia saat ini sebesar 1 Watt per kapita atau setara dengan 270/300 megawatt. Dia berasumsi, jika dapat meningkatkan konsumsi menjadi 10 watt, maka dibutuhkan listrik sekitar 2,7 gigawatt.

"Apakah 10 watt per kapita itu tinggi? Belum juga. Prognosis itu tidak tinggi karena negara tetangga kita seperti Singapura misalnya, konsumsi datanya per kapita sebesar 100 watt," papar Johnny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/6/2022).

Berdasarkan data dari banyaknya jumlah konsumsi di Indonesia yang dinilai bertumbuh dengan cepat, hal ini bisa menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Bahkan, kata Johnny, proyeksi ekonomi digital diharapkan bisa menumbuhkan investasi pusat data.

Baca Juga: Kemenkominfo Rancang Peluang Investasi di Batam, Pemerintah Korea Ada Ketertarikan

Dia memaparkan, perkiraan prognosis ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai angka USD124 miliar, sedangkan pada tahun 2030, diprediksi mencapai USD315 miliar.

"Itu merupakan 42 persen dari proyeksi digital ekonomi ASEAN, sehingga kita membutuhkan banyak pusat data," paparnya.

Menurutnya, pengelolaan data erat kaitannya dengan kebutuhan pusat data yang didukung oleh jaringan transmisi kabel serat optik dan listrik. Dengan demikian, ada dua hal yang mesti dikedepankan, yakni tersedianya jaringan transmisi fiber optic dan tersedianya suplai listrik. Hal ini karena data dilihat dari konsumsi listrik.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Johnny menilai bahwa keberadaan data center yang dibangun pada 4 tempat Pusat Data Nasional (PDN) bisa mendorong tumbuh kembangnya investasi data di Indonesia.

Baca Juga: Kominfo: Maksimalkan Diseminasi Informasi melalui Pengelola Media Sosial Pemerintah

"Kedua kawasan ini merupakan contoh kawasan yang secara profesional telah siap menjadi Kawasan Ekonomi Digital Khusus. PDN pertama dibangun di Jabodetabek, Kawasan Deltamas Industrial Estate. Pusat data kedua dibangun di kawasan Nongsa Digital Park, Batam. Kedua PDN ini terhubung dan redundancy sehingga bisa saling memberikan dukungan layanan datanya," ungkapnya.

Sementara itu, Johnny mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi PDN yang berjauhan, ditetapkan berdasarkan kebutuhan menghubungkan beberapa wilayah dari layanan pemerintah. Sementara koneksi yang tersambung pada jaringan PDN, ditopang dengan backbone kabel serat optik Palapa Ring.

Halaman:

Komentar

Terpopuler