Sebab, kata Rahmad penyalahgunaan ganja marak di Indonesia seperti penanaman dan penjualan.
“Ganja kan nilai ekonominya tinggi, bisa jadi banyak orang yang mendadak jadi petani ganja,” ucap Rahmad kepada GenPI.co, Rabu (29/6).
Dia khawatir nantinya banyak petani yang beralih profesi untuk menanam ganja.
“Tidak ada lagi petani yang nyawah, tidak ada yang menanam sayuran, dan buah-buahan,” katanya.
Rahmad mengingatkan masyarakat bahwa ada release terbaru United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) yang melaporkan akibat konsumsi ganja di dunia meningkat.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, makin ramai orang-orang yang memiliki gangguan mental depresi hingga bunuh diri.
“Release WHO ini menyebutkan, saat ini makin banyak warga depresi dan bunuh diri akibat maraknya pelegalan ganja di banyak negara,” katanya.
Menurut Rahmad kondisi tersebut harus menjadi perhatian pemerintah.
“Kondisi ini harus menjadi perhatian kita, jangan hanya terbuai nilai ekonomi terjadi kemunduran generasi,”katanya
Akan tetapi, tambah Rahmad, sampai saat ini penggunaan ganja untuk kepentingan medis masih dilarang oleh undang-undang.
"Ya, saat ini amanat rakyat yang tertuang dalam undang-undang masih melarang penggunaan ganja medis,” ucapnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Brutal! Israel Bom Tenda Al Jazeera di Kota Gaza, 5 Jurnalis Tewas
Bos K-Cung Motor Bongkar Perangai Buruk Youtuber Mustofa Kepala Jenggot, Suka Mabuk dan Pukuli Orang
Tersangka Berak dalam Mobil Polisi di Bengkulu, Videonya Viral: Lah Idak Tahan Lagi Pak!
Viral! Biaya Royalti Musik Tertera di Struk Makan Restoran Senilai Rp 29 Ribu