Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani Menjalankan Diplomasi Finansial

- Kamis, 30 Juni 2022 | 21:50 WIB
Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani Menjalankan Diplomasi Finansial

Hal tersebut ditegaskan Dubes Rosan (27/6/2022) saat persiapan webinar rutin Bincang Karya (Bianka) yang dilaksanakan KBRI Washington, D.C. pada Selasa (28/6/2022) waktu AS.

Baca Juga: Mendag Zulhas Terima Kunjungan Dubes AS, Apa yang Dibahas?

Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Kepala Perwakilan se-AS di New Orleans, Louisiana, AS, yang baru saja dilaksanakan, Dubes Rosan memberikan pernyataannya.

"Saat ini, tingkat kepercayaan investor terhadap suatu negara, dilakukan dengan melihat laporan yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat utang, seperti Standard & Poor's, Moody's, dan Fitch Rating. Ketiga lembaga tersebut berbasis di AS dan lembaga tersebut menjadi rujukan negara di dunia dalam melihat pertumbuhan suatu negara. Rating utang suatu negara berafiliasi dengan kinerja aktivitas ekonominya," kata Rosan, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (30/6/2022).

Baca Juga: Dubes LBBP RI Temui Raja Tonga Raja Tupou VI, Ada Apa?

Keputusan lembaga pemeringkat mempertahankan atau menurunkan dan atau meningkatkan peringkat utang suatu negara merupakan pengakuan atas posisi stabilitas makroekonomi dan prospek perekonomian suatu negara pada jangka waktu tertentu. Mereka memiliki pandangan dan cara tersendiri dalam melakukan analisis. 

"Diplomasi Finansial yang dijalankan Dubes Rosan menjadi salah satu bagian penting dalam peningkatan kerja sama bidang pendidikan dan riset untuk bidang keuangan yang selama ini dilaksanakan antara perguruan tinggi dari AS dan Indonesia," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Popy Rufaidah.

"Sebagai Kepala Perwakilan RI di AS, sangat penting sekali memainkan peran aktif dengan memberikan update mengenai projectory pertumbuhan ekonomi Indonesia kepada lembaga pemeringkat keuangan tersebut, yang mana Indonesia memiliki sejumlah komoditas yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi [Laporan World Bank menetapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih pada kisaran 5% s.d. 5.12%]," kata Dubes Rosan.

Halaman:

Komentar

Terpopuler