"Mereka, Imigrasi Timor Leste, dapat faks dari Jakarta. 'Kami dapat kiriman bahwa bapak teroris'," sambung UAS menirukan kembali pernyataan petugas Imigrasi.
Turut diketahui, kepergian UAS beserta rombongan ke Singapura untuk liburan, bukan berdakwah atau menghadiri sebuah pengajian.
Sebelumnya, UAS menceritakan kronologi dirinya dideportasi Imigrasi Singapura kepada Ustaz Hilmi Firdausi, sahabatnya.
Dalam akun Ustaz Hilmi di Twitter, pengasuh PP Baitul Qur'an Assa'adah itu mengunggah percakapannya dengan UAS melalui aplikasi pesan singkat.
Dalam percakapan tersebut, UAS mengaku sudah melengkapi segala persyaratan sebelum berangkat ke Singapura.
Saat tiba di Singapura, UAS sempat ditahan dan dimasukkan ke sebuah ruangan berukur 1x2 meter, beratap jeruji selama satu jam.
Sementara, istri UAS dan rombongan lainnya di ruangan lain.
Pada pukul 17.30, UAS dan rombongan dipulangkan ke Batam menggunakan feri terakhir.
Padahal jika sesuai jadwal, UAS bersama rombongan seharusnya kembali ke Batam pada Selasa (17/5).
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur