Ia pun melanjutkan dengan menceritakan Farag Fouda, Penulis dari Mesir. Tokoh itu, diceritakan Ade, adalah tokoh yang kerap mengkritik salah pemikiran dan salah tafsir dari kalangan Islam. Oleh karenanya, ia sering berhadapan dengan para Islam radikal. Singkat cerita, tokoh itu akhirnya dibunuh oleh kalangan Islam radikal.
Namun, Ade menyebut tidak mau membandingkan dirinya dengan tokoh tersebut. Tetapi yang coba disampaikannya dengan menceritakan Fouda adalah memperjuangkan sesuatu yang dianggap benar itu penuh resiko.
"Tapi yang ingin saya katakan, memperjuangkan kebebasan dan keterbukaan dalam beragama itu adalah sebuah kewajiban yang penuh mengandung risiko. Tapi tidak boleh ada kata mundur,"
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur