Denny melanjutkan karena Singapura negaranya stabil secara politik, dampak positifnya investor asing berbondong-bondong menanamkan uangnya tapi dengan syarat tak boleh mencampuri masalah politik dan agama.
"Itu belum keras yang lebih keras lagi ketika Singapura mengeluarkan UU Terorisme mereka yang, dalam UU itu, pemerintah Singapura bisa menangkap siapa saja yang berpotensi membuat kerusuhan rasial di negara itu tanpa harus lewat proses hukum biasa.
Jadi baru niat bikin rusuh aja ketika terdeteksi langsung ditangkap oleh Polisi Singapura. Itu memang negara otoriter mereka tidak pernah membiarkan demokrasi secara politik. Demokrasi hanya ada di ekonomi itu aja politik adalah wilayah pemerintah bukan warganegara.
"Jadi kalau Abdul Somad dilarang masuk ke Singapura sebenarnya itu harus disyukuri, kalau misalnya dia dibiarkan masuk dan kemudian ceramah menghina agama lain di sana, terus akhirnya ditangkap oleh pemerintah Singapura berdasarkan UU terorisme. Nanti yang ribut malah dua negara: Indonesia dan Singapura.
Karena Singapura itu terkenal enggak ada kompromi masalah itu bisa bisa dihukum mati Somad karena dianggap berpotensi membuat kerusuhan rasial di sana,"
Itu lah yang jadi alasan kenapa Somad dilarang masuk ke Singapura yang telah merinci profil Somad yang selalu mengumbar segregasi di masyarakat.
Sumber: m.jpnn.com
Artikel Terkait
Viral! Awal Mula Tautan Video 8 Hilda Pricillya Beredar, Waspada Jebakan Klik!
Hanya 0,5%! Cadangan Air Siap Pakai di IKN Minim, BRIN Pertanyakan Ulang Kelayakan Pindah Ibu Kota
Listyo Sigit Naikkan Komjen Polri, Pengamat: Strategi Selamatkan Diri & Keluarga Jokowi?
Kejaksaan Diduga Tak Serius Eksekusi Silvester Matutina, DE JURE: Saling Lempar Tanggung Jawab Antara Institusi