"Menyusup ke sendi-sendi kehidupan warga dan bernegara. Kelompok ini mulai mengubah pendekatannya dari hard menjadi soft approach. Dari strategi 'Bullet' menjadi 'Ballot Strategy'," jelas dia.
Ia menambahkan, strategi itu membuat masyarakat harus waspada. Sebab, bisa jadi di sekitar kita ada terorisme terselubung.
"Sel-sel terorisme ini di permukaan menggunakan jubah agama, sementara di bawah permukaan melakukan gerakan ideologi dalam ruang yang gelap secara sistematis, masif, dan terencana," tutur dia.
"Mereka terus melakukan konsolidasi, melakukan rekrutmen dan penggalangan dana dengan berbagai cara," sambungnya.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur