“Orang kalau isi kepalanya hanya uang, nalarnya akan berhenti di perkara kompensasi,” ungkapnya dikutip dari unggahan di media sosial X, Selasa (12/9/2023).
Hal lain kata Dandhy tak dipikirkan. Seperti kehidupan sosial, mimpi hingga cita-cita.
“Aspek lain seperti kehidupan sosial, kemudahan mencari nafkah, lingkungan tempat tinggal, harga diri, aspirasi, cita-cita, mimpi, bahkan kenangan, tak permah ada di kepalanya,” ujar Dandhy.
Lengkapnya, Mahfud merincikan kompensasi dimaksudnya terdiri dari tanah 500 meter persegi. Lalu rumah dengan ukuran 45 meter persegi dengan nilai bangunan Rp120 juta. Diberikan pada tiap kepala keluarga.
Sebelumnya Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bicara soal dugaan terkait konflik di Pulau Rempang, Batam. Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Bahlil membeberkan tiga persoalan utama konflik di pulau tersebut.
Pertama, terkait dengan sosialisasi dan komunikasi antara otoritas terkait dengan masyarakat Rempang. Oleh karena itu dirinya pun diutus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun langsung ke lokasi. Kedua, terkait izin enam perusahaan yang dicabut karena kekeliruan prosedur dalam pemberian izin.
Ketiga, Bahlil menyinggung pihak asing yang tidak senang dengan proyek Rempang Eco City. Sebagai informasi, Xinyi Group asal China berencana mendirikan pabrik kaca terbesar kedua di dunia di Batam.
Sumber: tajukpolitik
Artikel Terkait
Santri Geruduk Kantor Trans7 Tuai Kecaman dari Pengurus PWI-LS
Pimpinan Trans7 Disarankan DPR Ikuti Program Nyantri 40 Hari, Apa Tujuannya?
Kritik Pedas Politikus Demokrat Soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Proyek Prestisius atau Pemborosan?
Iskandar Ketua Nasdem Sumut Ditangkap Salah, Namanya Sama dengan Tersangka Judi Online