Pria yang menjabat Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu mengatakan perusahaan produsen bir itu tak seharusnya menjadi sponsor ajang bertaraf internasional itu sebab itu sama saja mengajarkan warga Jakarta yang mayoritas terdiri dari umat Islam menenggak minuman beralkohol yang jelas dilarang agama. Dia lantas mengatakan Formula E kini menjadi ajang perhelatan maksiat.
"Apalagi ada both-both di lokasi sirkuit maka terjadi transaksi dan minum di lokasi sekaligus jelas ini perhelatan maksiat. Dengan sponsor minuman keras secara internasional dan nasional sudah jelas sama saja untuk umat islam disuruh menenggak minuman keras," kata Novel kepada Populis.id, Jumat (27/5/2022).
Keberadaan sponsor bir semakin tak bisa diterima karena acara tersebut merupakan besutan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikenal sebagai sosok islamis. Sehingga sponsor tersebut sama sekali tidak merepresentasikan kepribadian Anies.
"Disitu ada Anies Baswedan yang terpilih karena umat islam yang bela agama, jelas sangat mencolok sekali ketimpangannya dan jelas praktek haram tersebut tidak bisa ditolerir," pungkasnya.
Novel menyebut penolakan yang ia lakukan terhadap keberadaan sponsor bir sebagai upaya agar pihaknya tidak terseret dengan jerat kemungkaran. Ia menegaskan akan terus melawan sebagaimana dilakukan oleh para pejuang terdahulu di Jakarta yang terus mengedepankan nilai-nilai islam.
"Jakarta ini lahir oleh para pejuang dalam membela agama islam melawan para penjajah, dan sampai saat ini dipertahankan dengan aksi 212 dari cengkraman penjajahan oligarki," tandasnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur