Di Semarang, spanduk itu ada di Jalan Brigjen Sudiarto atau Jalan Majapahit di jembatan penyeberangan Pasar Gayamsari. Ada juga di Jalan Fatmawati di dekat Pasar Pedurungan.
Juga di Jalan Sriwijaya, di Jalan Kawi, hingga Jalan Setiabudi dan sekitar Terminal Banyumanik. Bendahara DPD PDIP Jateng, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan tidak tahu soal spanduk itu. Menurutnya, spanduk itu lebih menyuarakan gerakan budaya.
"Wartawan suka mengait-kaitkan, he-he. Saya kira gerakan budaya. Gerakan budaya, kalau budaya Jawa kan banyak sekali," ujar Agustina. Hubungan PDIP dengan Presiden Jokowi dan keluarga sedang tidak baik.
Sejumlah fungsionaris PDIP, seperti Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta Gibran Rakabuming segera mengembalikan kartu anggota partai yang masih dipegang oleh Gibran.
Padahal Gibran sudah menjadi cawapres untuk partai lain bahkan sedang proses menjadi kader Partai Golkar. PDIP mengajukan kadernya Ganjar Pranowo sebagai capres yang didampingi oleh Mahfud MD.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur