EBT Menantang Dominasi Energi Fosil dengan Harga yang Kompetitif

- Senin, 18 Desember 2023 | 00:30 WIB
EBT Menantang Dominasi Energi Fosil dengan Harga yang Kompetitif

Dengan demikian berdampak terhadap penurunan biaya produksi listrik yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit energi fosil.

"Secara keekonomian PLTB Sidrap dan PLTB Jeneponto di 2016, kontrak listriknya yang ditandatangan dan disetujui oleh Menteri ESDM, harganya itu USD10,9 sen per kilo Watt hour (kWh). Sekarang, sudah ada kontrak baru PLTB di Kalimantan Selatan awal tahun 2023 ini, kapasitanya sama kira-kira 75 megawatt (MW). Jika dibandingkan dengan harga 6 - 7 tahun lalu, sekarang angkanya adalah di bawah USD6 sen per kWh," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (17/12).

Dadan juga mengomparasikan harga pembangkit EBT dengan harga pembangkit berbasis energi fosil, seperti batubara (PLTU).

Baca Juga: Kisah Sejarah; Eddy Silitonga (3), Jadi Penyanyi Termahal di Zamannya

Ia bahkan menilai harga energi hijau bahkan lebih murah.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangkit listrik dari EBT bisa lebih kompoetitif.

"Harga listrik PLTS Cirata (USD5,8 sen per kWh) itu angkanya di bawah USD6 sen per kWh juga. Kalau ingin sederhana hitung saja, misal produksi listrik dari batubara satu kWh itu perlu sekitar 0,7 sampai 0,8 kilo batubara. Jadi, komponen bahan bakarnya itu bisa langsung dihitung di situ. Yang per sekarang angkanya harus lebih mahal dari yang tadi. Ya apakah EBT ini kompetitif? sekarang sudah tendensinya ke situ," lanjut Dadan.

Dengan Harga batu bara acuan (HBA) berkisar antara USD125-USD130 per ton, maka harga listrik dari EBT sudah dapat bersaing dengan harga listrik berbasis fosil.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Hari Ini, Senin 18 Desember 2023: Buka Hati dan Pikiran untuk Atasi Kesulitan

"Dengan HBA saat ini berkisar di angka sekitar USD130 per ton ini sudah bersaing. Jadi, EBT ini sekarang sudah masuk skala keekonomian. Kita head to head saja dengan fosil sudah bisa. Jadi narasi yang ingin saya bangun itu adalah sekarang tidak ada alasan lagi untuk tidak memakai EBT," pungkas Dadan. 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: paradapos.com

Halaman:

Komentar