Menanggapi itu, pengamat politik Hanta Yuda memuji langkah Surya Paloh karena dinilai lihai memanfaatkan momentum politik untuk mengerek elektabilitas partainya.
"Ini kecerdikan Nasdem, memanfaatkan gelombang elektoral Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, ini bagian strategi cerdik," kata Hanta Yudha.
Hanta menilai manuver Surya Paloh memanfaatkan nama besar Ganjar-Anies dinilai adalah bagian dari strategi untuk mendapatkan efek ekor jas alias coat-tail effect.
"Nasdem nanti akan dapat efek ekor jas, dan diharapkan Nasdem bisa naik," tandasnya.
Untuk diketahui, Surya Paloh bukan lah politikus kacangan yang baru berkarir kemarin sore di dunia politik. Pria kelahiran Kutaraja, Aceh itu sudah sejak muda malang melintang dalam dunia politik dan bisnis.
Surya Paloh sejak muda juga dikenal pemberani, ada cerita saat Orde Baru sedang kuat-kuatnya mengontrol pers, ia malah berani melawan Menteri Penerangan saat itu, Harmoko, yang di masa akhir pemerintahan Soeharto dikenal sebagai tangan kanannya Soeharto.
Ceritanya, Surya Paloh membidani perusahaan media ekonomi Prioritas di tahun 1980-an, media itu adalah 'anak pertama' nya dalam lini bisnis perusahaan media yang digodok oleh pria kelahiran 16 Juli 1951 itu.
Karena rezim saat itu gerah dengan pemberitaan Prioritas, maka pemerintah kemudian membredelny. Tak tinggal diam, Surya pun kemudian mengajukan judicial review terhadap Permenpen Nomor 1/Per/Menpen/1984.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur