polhukam.id - Seorang polisi dikeroyok tiga orang yang diduga anggota geng motor di Jalan Raya Banjaran-Soreang Kabupaten Bandung pada Kamis, 21 Desember 2023.
Ketiga orang tersebut diduga merupakan anggota dari geng motor GBR atau Grab on The Road.
Geng motor tersebut merupakan salah satu dari empat geng motor yang masih eksis di Kota Bandung.
Baca Juga: Intip 4 Rekomendasi Coffee Shop Instagramable dan Estetik di Bandung, Cocok Banget Buat Ngedate
Lantas, mengapa geng motor ini masih tetap eksis di Kota Bandung sampai saat ini?
Mengenal Geng Motor di Kota Kembang
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai eksistensi geng motor di Kota Bandung, kita perlu mengenal bagaimana awal mula terbentuknya geng motor yang eksis di kota kembang.
Dalam studi bertajuk “Perilaku Balap Liar Geng Motor di Jember (Studi Deskriptif Perilaku Geng Motor di Kabupaten Jember)” oleh Fahmi Khairizal Rinaldi dari Universitas Jember, keberadaan geng motor di Indonesia terbentuk pada awal era ‘80an, atau tepatnya pada tahun 1978 di Kota Bandung.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Terjaga di Level Lima Persen
Kala itu, Moonraker merupakan salah satu cikal bakal lahirnya berbagai geng motor yang masih eksis di Kota Bandung sampai sekarang.
Setidaknya, ada 3 lagi geng motor di kota kembang, yang masih eksis sampai saat ini bersama Moonraker.
Ketiganya ialah Grab on Road (GBR), Exalt to Coitus (XTC) dan Brigade Seven (Brigez).
Munculnya geng motor di kala itu terlepas dari beberapa tujuan, seperti ketidakpuasan karena keamanan sekolah pada waktu itu.
Dahulu, geng motor bersaing melalui balap liar antar geng dari Lembang menuju Bandung tanpa lampu dan rem.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Tuding Akbar Faizal Tebar Hoax Irjen Karyoto Ngamuk, Dede Budhyarto Bungkam Ditantang Buktikan
Demi Lawan El Rumi, Jefri Nichol Ngaku Sampai Makan Babi untuk Naikkan Berat Badan: Netizen Geram!
Trump akan Usir Gelandangan dari Washington DC
Daftar 20 Nama Terduga Pelaku Penganiayaan Prada Lucky, Kronologi Penyiksaan Keji dari Hari ke Hari