Tapi pengamat meyakini pertemuan pucuk-pucuk pimpinan Partai Demokrat dan Partai Nasdem di Menara Nasdem (5/6), bukan hanya sekadar silaturahmi. Apalagi pertemuan ini hanya sehari setelah silaturahmi nasional Partai Golkar, PPP dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (4/6).
"Ingat Pak SBY sudah menyatakan mengundurkan diri dari day to day politics dan sudah menegaskan tidak ada matahari kembari di Partai Demokrat," kata Bobby Darmanto dari Pusat Kajian Publik Pemerintah (Puskappi).
"Jadi kalau beliau sampai turun gunung pastilah ada sesuatu yang istimewa. Pak SBY dan pak Surya sudah puluhan tahun malang melintang dalam panggung politik Indonesia sejak era Orde Baru. Pertemuan di Nasdem Tower ini pasti sudah dikalkulasi dengan baik, termasuk mengapa SBY yang datang ke tempat Nasdem, dan mengapa Surya Paloh menerima dengan hangat hingga berjam-jam.", lanjutnya.
"Pak SBY datang karena bagaimanapun juga persahabatan lamanya dengan pak Surya akan membuat komunikasi makin nyaman tapi dengan mendatangi Nasdem Tower, SBY mengisyaratkan dirinya tidak ingin berperan menonjol dalam percaturan koalisi politik ini," ungkap Bobby, "Hadirnya AHY mengisyaratkan bahwa dia yang membuka jalan untuk pertemuan kedua tokoh bangsa ini, mengingat akhir Maret lalu, AHY menemui Surya di Nasdem Tower. Dengan kata lain, AHY-lah yang menjadi playmaker."
Merujuk pada kunjungan AHY ke berbagai tokoh nasional dan selalu diterima dengan baik, Bobby meyakini, "AHY bahkan bisa menjadi playmaker dalam percaturan politik membentuk koalisi partai-partai politik saat ini."
Bobby menyimpulkan, "Poros Demokrat-Nasdem bisa menjadi alternatif baru yang segar, yang lebih merefleksikan semangat perubahan, ketimbang kombinasi partai Orde Baru seperti Golkar dan PPP, atau rezim partai status quo seperti PDIP dan Gerindra."
Artikel Terkait
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Disita
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI di Pilkada Serentak
Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88, Ini Alasan dan Tujuannya
Prabowo Izinkan Jokowi Diadili? Ini Kata Pengamat Soal Sinyal Purbaya