Bank Dunia Nilai Ekonomi Indonesia Termasuk Paling Resilien di Tengah Risiko Global

- Rabu, 08 Juni 2022 | 19:30 WIB
Bank Dunia Nilai Ekonomi Indonesia Termasuk Paling Resilien di Tengah Risiko Global

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 tersebut turun signifikan sebanyak 1,2 poin persentase (pp) dari proyeksi sebelumnya di bulan Januari. Langkah ini serupa dengan yang telah dilakukan oleh beberapa lembaga internasional lain seperti IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebanyak 0,8 pp di bulan April lalu.

Baca Juga: Temui PM Albanese, Jokowi Bahas Sejumlah Upaya Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Australia

Berbagai risiko global mengalami peningkatan, khususnya pasca terjadinya perang di Ukraina. Konflik geopolitik tersebut telah membuat tekanan inflasi global semakin persisten, terutama didorong oleh lonjakan harga komoditas energi dan pangan serta disrupsi suplai. 

Upaya berbagai negara untuk mengendalikan inflasi melalui pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dan tajam, terlebih di negara maju seperti AS, juga berpotensi menciptakan pengetatan likuiditas global dan mendorong kenaikan biaya pinjaman (cost of fund). Hal tersebut turut membuat prospek pemulihan ekonomi global ke depan dibayangi oleh tantangan yang besar.

Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh Bank Dunia terjadi secara luas di berbagai negara, baik kelompok negara maju maupun berkembang. 

Baca Juga: Mengorek Alasan Bank Dunia Berani Jor-joran Guyur Rp21,5 Triliun buat Ukraina

Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 untuk Zona Eropa sebagai episentrum konflik geopolitik mengalami revisi ke bawah sebanyak 1,7 pp (dari 4,2 persen menjadi 2,5 persen), dengan pertumbuhan Rusia diproyeksi akan mengalami kontraksi 8,9 persen atau turun sangat dalam 11,3 pp dari prediksi sebelumnya. 

Dua perekonomian terbesar dunia, yakni AS dan Tiongkok, juga turut mengalami penurunan proyeksi pertumbuhan untuk tahun 2022 masing-masing 1,2 pp dan 0,8 pp. Di kelompok negara berkembang, India, Meksiko, dan Thailand juga mengalami penurunan proyeksi yang cukup signifikan yakni 1,2 pp, 1,3 pp, dan 1,0 pp.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang paling resilien, di mana Bank Dunia memprediksi akan berada di tingkat 5,1 persen untuk tahun 2022 atau hanya turun 0,1 pp dari proyeksi sebelumnya. Proyeksi ini masih berada dalam kisaran outlook Pemerintah yakni 4,8-5,5 persen.

Halaman:

Komentar

Terpopuler