Hal ini menyebabkan banjir besar pada Februari 2007, di mana air dari kawasan tersebut, ditambah dengan aliran dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, membawa sekitar 32 juta meter kubik air yang menerjang Jakarta dan sekitarnya.
Banjir itu memaksa setengah juta warga mengungsi dan mengakibatkan kerugian hampir Rp 10 triliun. Wilayah Jakarta yang tergenang pun jauh lebih luas ketimbang banjir-banjir sebelumnya.
Kisah pembangunan vila ilegal di Citamiang bukanlah hal baru. Pada tahun 2002, vila milik mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso, yang berdiri di kawasan ini pernah diratakan dengan buldoser setelah banjir melanda Jakarta.
Saat itu, tuduhan kepemilikan vila liar juga diarahkan kepada mantan Panglima TNI, Wiranto, serta Djaja Suparman.
Namun, Wiranto membantah tuduhan tersebut dan menantang, "Kalau memang saya punya vila liar, silakan bongkar saja," ujarnya kepada Tempo.
Setelah kejadian itu, aktivitas pembangunan di Citamiang sempat terhenti.
Namun, pada tahun 2005, vila Ragananda mulai dibangun, menandakan kembalinya geliat pembangunan di kawasan tersebut.
”Jalan dan sejumlah vila mulai dibangun lagi di atas,” kata Ujang, warga Bukit Cisuren.
Citamiang menjadi referensi vila liar di seantero kawasan Puncak.
“Dalam catatan saya, kini ada 12 vila di Citamiang,” kata Jajat Sudrajat, Kepala Desa Tugu Utara.
Vila-vila tersebut dimiliki oleh tokoh-tokoh berpengaruh, sebagian besar dari kalangan militer.
Hal ini sejalan dengan dokumen vila ilegal yang diperoleh Tempo, yang mencantumkan beberapa nama pejabat tinggi.
Dokumen dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Bogor itu menyebut sejumlah petinggi negara, termasuk mantan Wakasad Letjen TNI (Purn.) Suryadi, mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn.) Djaja Suparman, serta mantan Pangdam Udayana Letjen TNI (Purn.) H.B.L. Mantiri.
Selain tokoh militer, terdapat juga nama mantan Menteri Kehakiman Oetojo Usman dari kalangan birokrat, serta King Yuwono, pemilik King Plaza, dari kelompok pengusaha.
Sumber: Tempo
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur