Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?

- Kamis, 06 Maret 2025 | 21:20 WIB
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?


Hal ini menyebabkan banjir besar pada Februari 2007, di mana air dari kawasan tersebut, ditambah dengan aliran dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, membawa sekitar 32 juta meter kubik air yang menerjang Jakarta dan sekitarnya.


Banjir itu memaksa setengah juta warga mengungsi dan mengakibatkan kerugian hampir Rp 10 triliun. Wilayah Jakarta yang tergenang pun jauh lebih luas ketimbang banjir-banjir sebelumnya.


Kisah pembangunan vila ilegal di Citamiang bukanlah hal baru. Pada tahun 2002, vila milik mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso, yang berdiri di kawasan ini pernah diratakan dengan buldoser setelah banjir melanda Jakarta. 


Saat itu, tuduhan kepemilikan vila liar juga diarahkan kepada mantan Panglima TNI, Wiranto, serta Djaja Suparman. 


Namun, Wiranto membantah tuduhan tersebut dan menantang, "Kalau memang saya punya vila liar, silakan bongkar saja," ujarnya kepada Tempo.


Setelah kejadian itu, aktivitas pembangunan di Citamiang sempat terhenti. 


Namun, pada tahun 2005, vila Ragananda mulai dibangun, menandakan kembalinya geliat pembangunan di kawasan tersebut. 


”Jalan dan sejumlah vila mulai dibangun lagi di atas,” kata Ujang, warga Bukit Cisuren.


Citamiang menjadi referensi vila liar di seantero kawasan Puncak. 


“Dalam catatan saya, kini ada 12 vila di Citamiang,” kata Jajat Sudrajat, Kepala Desa Tugu Utara. 


Vila-vila tersebut dimiliki oleh tokoh-tokoh berpengaruh, sebagian besar dari kalangan militer. 


Hal ini sejalan dengan dokumen vila ilegal yang diperoleh Tempo, yang mencantumkan beberapa nama pejabat tinggi.


Dokumen dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Bogor itu menyebut sejumlah petinggi negara, termasuk mantan Wakasad Letjen TNI (Purn.) Suryadi, mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn.) Djaja Suparman, serta mantan Pangdam Udayana Letjen TNI (Purn.) H.B.L. Mantiri. 


Selain tokoh militer, terdapat juga nama mantan Menteri Kehakiman Oetojo Usman dari kalangan birokrat, serta King Yuwono, pemilik King Plaza, dari kelompok pengusaha.


Sumber: Tempo

Halaman:

Komentar

Terpopuler