Akhirnya, kita semua tahu, Soeharto, yang awalnya hanya diminta mengendalikan keamanan, terpilih menggantikan Soekarno sebagai Presiden RI ke-2 pada 1968.
Pada titik ini, berbagai masalah warisan Demokrasi Terpimpin menjadi momok yang harus dihadapi Soeharto.
Guy Fauker dalam "The Indonesian Economic and Political Miracle" (1973) menyebut, langkah awal Soeharto mengurus ekonomi adalah mengubah arah dari pro-Timur dan anti-Barat menjadi pro-Barat dan anti-Timur.
Lalu, Soeharto juga membentuk tim ahli ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Semua tim itu merupakan lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS).
Tim yang kemudian disebut Mafia Berkeley itu sangat memengaruhi arah kebijakan ekonomi Orde Baru kala itu.
Salah satunya adalah meyakinkan negara-negara Barat untuk memberikan kredit kepada Indonesia.
Meski begitu, upaya itu sulit dilakukan sebab Indonesia sudah dicap buruk sebagai negara yang tak mampu bayar cicilan atau bunga atas utang luar negeri.
Singkat cerita, upaya itu berhasil lewat pembentukan konsorsium negara kreditur bernama IGGI (Inter-Govermental Group on Indonesia) tahun 1967.
Konsorsium tersebut berisi Inggris, Italia, Amerika Serikat, Bank Dunia, banyak negara Barat lain.
Semuanya memberikan dana segar kepada Indonesia untuk melunasi utang-utang yang tentu harus dibayar di kemudian hari.
Tercatat, ada ratusan juta dolar AS bantuan dari IGGI kepada Indonesia. Dari sini, permasalahan utang mulai terurai dan ekonomi bisa bergerak.
Pada akhirnya, Indonesia pun lolos dari kebangkrutan. Suka atau tidak suka, ekonomi pintu terbuka ala Soeharto yang dimulai pada 1968 berperan penting membawa perubahan.
Meskipun selama 32 tahun berkuasa, satu per satu masalah bermunculan di kekuasaan Soeharto, mulai dari korupsi hingga ketimpangan sosial.
Sumber: CNBC
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur