“Tidak dapat dipungkiri bahwa momentum pasca-Lebaran bisa menjadi ujian nyata bagi stabilitas politik nasional,” tegas Amir Hamzah.
Sementara itu, respons dari pemerintahan Prabowo Subianto terhadap perkembangan ini akan menjadi sorotan tersendiri, dengan harapan untuk menjaga keseimbangan antara penegakan keamanan dan penghormatan terhadap hak-hak sipil yang dijamin konstitusi.
Kabar terkait strategi pemerintah dalam menghadapi potensi demonstrasi besar ini masih menunggu tanggapan resmi dari kabinet.
Prediksi Amir Hamzah menggambarkan kondisi politik Indonesia yang tengah berada di ambang ketegangan yang meningkat.
Revisi UU TNI dan dugaan korupsi bukan hanya menimbulkan kekhawatiran akan tata kelola pemerintahan yang baik, tetapi juga mencerminkan dinamika politik yang semakin kompleks menjelang Pemilu 2029.
“Demonstrasi besar pasca-Lebaran memiliki potensi untuk menjadi ajang pengungkapan ketidakpuasan yang meresahkan bagi pemerintahan Prabowo.
Bagaimanapun, respons pemerintah dalam menangani tuntutan publik ini akan menjadi penentu signifikan bagi arah politik dan stabilitas nasional ke depan,” tutur Amir.
“Dengan demikian, dinamika politik pasca-Lebaran tahun ini menjanjikan untuk menguji daya tahan dan ketahanan demokrasi Indonesia, serta mengukur kesiapan pemerintah dalam menghadapi tantangan dari berbagai elemen masyarakat yang menuntut perubahan substantif dan transparansi dalam kepemimpinan nasional,” pungkasnya.
Sumber: JakartaSatu
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur