Nantinya kawasan di sekitar Stasiun Manggarai juga akan ditata dan dikembangkan oleh DJKA bekerjasama dengan stakeholder terkait dan Pemerintah Daerah untuk menjadi kawasan bisnis terpadu sekaligus menata arus lalu lintas menuju stasiun.
Dalam rangka mewujudkan transformasi Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral, diperlukan penyesuaian untuk menata dan mengkondisikan pergerakan kereta api dan penumpang di stasiun ini agar pembangunan dapat terus berlangsung.
Salah satu penyesuaian tersebut dilakukan melalui kegiatan switch over (SO) 5 yang dilakukan pada Jumat (27/5/2022) hingga Sabtu (28/5/2022) silam. SO 5 ini perlu dilakukan untuk memindahkan peron dan jalur aktif yang melayani KRL sehingga pembangunan dapat dilanjutkan pada sisi timur.
Oleh sebab itu jika SO 5 tidak dilakukan, maka pembangunan stasiun sentral pertama di Indonesia ini dapat terhambat.
Adapun Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus menambahkan, pelaksanaan SO 5 ini nantinya akan diikuti oleh SO 6 yang direncanakan akan dilakukan pada November 2022 dan SO 7 yang akan dilakukan setahun setelahnya.
"Rangkaian kegiatan switch over (SO) ini diperlukan untuk memastikan operasional Stasiun Manggarai dapat berlangsung meski pembangunan terus berjalan," ucap Rode.
Dia menuturkan bahwa pembangunan struktur stasiun terletak pada jalur aktif KA yang tidak boleh terganggu perjalanannya, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pengembangan Stasiun Manggarai.
Setelah selesai dibangun nanti, kehadiran Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang KRL Jabodetabek dan KA jarak jauh dari dan ke Provinsi DKI Jakarta.
Hal ini mengacu kepada negara-negara lain seperti Thailand dan Malaysia yang sudah terlebih dahulu memiliki stasiun sentral untuk menata pergerakan kereta api di negaranya. Melalui pengoperasian Stasiun Sentral Bang Sue di Thailand dan Stasiun KL Sentral di Malaysia, kedua negara tersebut berhasil mewujudkan moda transportasi kereta api yang terintegrasi dan memudahkan pergerakan penumpang.
Berkaca pada kesuksesan Thailand dan Malaysia tersebut, stasiun sentral sejatinya memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antar kabupaten, antar kota maupun antar provinsi di suatu kawasan.
Dampak positif yang diharapkan dari kelancaran mobilitas ini adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar daerah pembangunan, serta memacu dan memperlancar roda perekonomian masyarakat. Di samping itu, melalui pembangunan concourse di stasiun sentral, diharapkan dapat mewujudkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan para pengguna jasa kereta api.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Roy Suryo Ziarah ke Makam Orang Tua Jokowi, Ternyata Ini Alasannya!
Setahun Prabowo Memimpin: Urgensi Membongkar Dominasi Geng Solo di Pemerintahan
Prabowo Tak Sekadar Populer, Ini Faktor yang Beda dengan Jokowi
DPR Sorot Wacana Babe Haikal: Ilegalkan Produk Tanpa Sertifikasi Halal Dinilai Kebijakan Ngawur!