POLHUKAM.ID - Viral di media sosial sebuah mobil Fortuner berpelat nomor dinas Kementerian Pertahanan sedang berhenti di pinggir jalan dan seorang perempuan berpakaian terbuka menghampirinya untuk mengobrol.
Adapun, dalam narasi video yang viral tersebut disebutkan bahwa pengendara atau orang yang berada di dalam mobil dinas Kemhan tersebut sedang menawar untuk menyewa perempuan yang diduga pekerja seks komersial (PSK).
Tampak nomor plat tersebut berwarna merah dan berlogo Kementerian Pertahanan. Berdasarkan amatan, nomor plat tersebut 51692-00.
Terkait beredarnya video ini di media sosial, Kementerian Pertahanan angkat bicara. Kepala Biro Infohan, Brigjen TNI Frega Wenas menuturkan bahwa pihaknya tengah menelusuri temuan video viral tersebut.
"Kemhan saat ini tengah melakukan penelusuran internal secara menyeluruh untuk memastikan siapa pengguna maupun kepentingan penggunaan kendaraan tersebut," kata Frega Wenas, Rabu (9/4/2025).
Ia menegaskan, pihaknya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai disiplin, kehormatan, dan integritas.
"Jika nantinya ditemukan adanya pelanggaran, tindakan tegas akan diambil sesuai dengan aturan hukum dan kode etik yang berlaku," katanya lagi.
Selain itu, Frega juga mengajak masyarakat untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan perihal video yang beredar viral tersebut.
"Dalam era digital saat ini, diseminasi informasi dapat dengan mudah terjadi misinformasi dan disinformasi tanpa konteks yang utuh," tegas Frega.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak menyebarluaskan konten yang belum terverifikasi, dan mempercayakan proses klarifikasi pada pihak berwenang," tandasnya. (*)
Artikel Terkait
[UPDATE] Pak Kasmudjo Akhirnya Ngaku Bukan Dosen Pembimbing Skripsi dan Bukan Dosen Pembimbing Akademik Jokowi: Fix Mulyono Ngibul!
Wajah Pak Kasmudjo Diplester dan Terlihat Kurang Sehat, Hampir Berbarengan dengan Sakitnya Jokowi, Kenapa Ya?
Luhut Akui 4 Pulau di Singkil Aceh Sudah Dilirik Investor Buat Bangun Resort
Ulil Panen Kritik Usai Sebut Penolak Tambang Wahabi: Semua yang Nggak Sejalan dengan PBNU Dicap Wahabi