TERKUAK! Arsip Kuno dari Universitas Kelas Dunia Bongkar Mitos Jurusan Jokowi di UGM

- Jumat, 25 April 2025 | 23:55 WIB
TERKUAK! Arsip Kuno dari Universitas Kelas Dunia Bongkar Mitos Jurusan Jokowi di UGM

POLHUKAM.ID - Klaim Presiden Joko Widodo yang pernah kuliah di jurusan Teknologi Kayu Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi sorotan setelah penelitian mendalam yang dilakukan oleh Dr Surya Suryadi seorang dosen dan peneliti dari Universitas Leiden, Belanda.


Riset yang berfokus pada arsip akademik ini mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai struktur jurusan di Fakultas Kehutanan UGM yang tidak sesuai dengan klaim tersebut.


Dalam penelusurannya melalui arsip yang disimpan di perpustakaan Universitas Leiden, Dr Surya Suryadi menemukan bahwa tidak ada jurusan yang bernama "Teknologi Kayu" di Fakultas Kehutanan UGM.


Temuan ini langsung bertentangan dengan berbagai pernyataan Presiden Jokowi yang mengaku kuliah di jurusan tersebut.


Dr Surya Suryadi mengungkapkan bahwa UGM resmi mendirikan Fakultas Kehutanan pada 17 Agustus 1963, setelah sebelumnya berada di bawah Fakultas Pertanian.


Pada awalnya, hanya ada tiga bagian di fakultas tersebut: Ekonomi Perusahaan Hutan, Silvikultur, dan Teknologi Kehutanan.


"Sesuai arsip resmi, yang ada hanyalah Bagian Teknologi Kehutanan, bukan Teknologi Kayu," jelas Dr Surya Suryadi dalam keterangannya yang dipublikasikan pada 24 April 2025.


Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa perubahan nama atau struktur bagian-bagian di Fakultas Kehutanan tercatat dalam Surat Keputusan resmi, termasuk SK Mendikbud No. 0553/O/1983.


Pada tahun 1980, saat periode yang dikatakan Jokowi sebagai waktu kuliahnya, Fakultas Kehutanan telah memiliki empat bagian: Manajemen Hutan, Silvikultur, Teknologi Kehutanan, dan Konservasi Sumber Daya Hutan.


"Sejak saat itu, yang ada hanya Departemen Teknologi Hasil Hutan. Tidak ada catatan atau dokumen yang menyebutkan jurusan Teknologi Kayu," tambahnya.


Selain itu, Dr Surya Suryadi mempertanyakan apakah yang dimaksud dengan "Teknologi Kayu" sebenarnya merujuk pada Bagian Teknologi Kehutanan atau Teknologi Hasil Hutan.


Namun, menurutnya, perubahan nama semacam itu seharusnya didukung oleh dokumen resmi yang dapat menjelaskan dengan jelas pergeseran istilah tersebut.


Penelusuran ini diperkuat oleh literatur sejarah UGM yang ada di Leiden, seperti buku Jejak Langkah Fakultas Kehutanan UGM dan dokumen internal UGM dari era 1970-an hingga 1990-an. 


Halaman:

Komentar

Terpopuler