Artinya, itu bukan hilirisasi tapi lebih kepada smelterisasi nikel dengan nilai tambah yang rendah.
"Sehingga jangan heran jika banyak daerah yang menjadi penghasil nikel atau ketempatan smelter, rakyatnya banyak yang miskin," tandasnya.
Dalam pidato monolog bertajuk Hilirisasi Jilid I diunggah di akun Instagram @gibran_rakabuming, Wapres Gibran mengatakan, pemerintah telah memetakan 28 komoditas unggulan untuk di-hilirisasi dengan potensinya lebih dari Rp13 triliun hingga 2040.
"Investasi juga terus digencarkan di tahun 2024. Realisasi investasi untuk hilirisasi mencapai Rp407 triliun hampir seperempat dari investasi nasional," kata Wapres Gibran.
Dia menjelaskan, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, selain itu cadangan timah Indonesia terbesar ke-2 di dunia. Serta, penghasil rumput laut terbesar ke-2 dunia.
Namun disayangkan, Indonesia hanya menempati urutan ke- 31 sebagai pengekspor panel surya.
Sedangkan jika bauksit diolah menjadi panel surya nilainya akan bertambah 194 kali lipat.
"Coba bayangkan Indonesia sempat menjadi eksportir bijih bauksit terbesar ke-3 dunia. Tapi sekedar kaya saja tidak cukup, ternyata yang menjadi tantangan justru bagaimana mengolah kekayaan alam ini, agar punya nilai tambah nilai tambah bagi masyarakat," ucapnya.
Sumber: Inilah
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur