Poin yang paling gamblang: meminta Prabowo menindak para menteri dan pejabat yang “masih terikat dengan kepentingan” Jokowi.
Kita bisa membaca ini sebagai upaya kubu Prabowo meminjam tangan orang lain untuk menjepit Jokowi.
Selain karena isu matahari kembar, lantaran ulah Gibran, belakangan hubungan Prabowo dengan Jokowi memang tak mulus.
Prabowo kabarnya tak nyaman dengan langkah Gibran yang pagi-pagi sudah menyiapkan medan 2029.
Lewat orang-orangnya, Prabowo mendesak Gibran menghentikan program Lapor Mas Wapres dan bagi-bagi Bantuan Wapres Gibran kepada siswa sekolah menengah.
Program itu dirancang tanpa koordinasi dengan presiden. Istana juga meminta Gibran tak memanggil para menteri.
Sementara itu, para politikus bersiap-siap mengambil kesempatan dalam kesempitan. Untuk menunjukkan loyalitas, mereka jelas menolak pemakzulan.
Tapi, setelah bola digulirkan para purnawirawan, politikus sebenarnya sudah menunggu di depan gawang untuk mencetak gol.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, misalnya, mengatakan partainya mendukung Prabowo dalam Pemilihan Umum 2029, tapi tak mendukung Gibran sebagai calon wakil presiden.
Dibicarakan empat tahun sebelum pemilu mendatang, lontaran ini bisa dibaca sebagai ketidakcocokan PAN dengan Gibran, jika bukan dukungan pada pemakzulan.
Para purnawirawan tahu bagaimana mengelola tuntutan. Permintaan mereka agar UUD 1945 dikembalikan ke versi sebelum amendemen beririsan dengan agenda politik Prabowo.
Sudah lama Prabowo dan Partai Gerindra menjadikan rencana tersebut manifesto politik.
BACA SELENGKAPNYA DI MAJALAH TEMPO TERBARU (5 MEI 2025)
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur