Dudung Abdurachman menjelaskan isi percakapannya dengan Hercules dalam bahasa Indonesia.
Kepada Hercules, Dudung menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya sampaikan ke beliau pesan presiden bahwa ormas-ormas itu tidak boleh menyengsarakan masyarakat, menekan masyarakat. Justru harus membantu masyarakat dalam rangka program pembangunan masyarakat, ini penekanan presiden," kata Dudung.
Dia menerangkan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membubarkan ormas (organisasi masyarakat) yang meresahkan.
"Jadi kalau ada ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, perintah presiden pada Mendagri bubarkan saja, dia (Hercules) ditegur," kata Dudung.
"Pesan Pak Prabowo saat rapat kabinet ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, menekan masyarakat, memalak masyarakat, dibubarkan saja. Tapi, kalau membantu masyarakat, membantu mensejahterakan masyarakat, membantu pemerintah dalam rangka meningkat kesejahteraan masyarakat," kata Dudung pada Hercules di telepon.
Hercules pun menimpali ucapan Dudung itu bahwa ormasnya GRIB Jaya selalu membantu masyarakat.
"Jadi mohon jenderal, kami GRIB selalu membantu bencana-bencana, kesusahan masyarakat di seluruh Indonesia, GRIB ini selalu hadir," kata Hercules menjawab Dudung.
"Siap bubarkan, saya mendukung," timpal Hercules.
Dudung Abdurachman juga meminta Hercules untuk meminta maaf pada sejumlah jenderal purnawirawan yang pernah seteru dengannya.
"Siap Jenderal, saya minta maaf atas ucapan yang salah terhadap bapak-bapak purnawirawan, Jenderal, aku sungguh minta maaf sebesar-besarnya," ucap Hercules menuruti permintaan Dudung.
"Jadi dia minta maaf pak Gatot, pak Yayat, jenderal-jenderal di KBT (Keluarga Besar TNI) itu atas pernyataan kemarin di media, beliau minta maaf, beliau akan mendukung pemerintah," kata Dudung kepada host.
Prabowo Kenal Hercules
Dudung juga meluruskan terkait banyaknya yang mengira, bahkan diakui sendiri oleh Hercules, bahwa mereka dibekingi Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau menurut saya gak ada yang beking-beking itu. Aparat penegak hukum tegas dong, berani dong. Mereka ini siapa sih, dia tidak punya kekuatan, berapa sih (jumlahnya). Harusnya polisi berani sebagai penegak hukum," katanya.
"Ada isu-isu di belakangnya (GIRB) pak Prabowo, itu bohong. Gak ada itu. Saya tahu persis," jelas Dudung.
Ia tak menampik Presiden Prabowo Subianto memang mengenal Hercules.
Hercules pernah menjadi tenaga bantuan operasional (TBO) ketika konflik di Timor Timur.
Ia kemudian dibawa ke Jakarta dan tak kembali lagi ke daerah asalnya.
"Pak Prabowo mungkin kenal. Beliau kan dengan masyarakat siapapun dia kenal. Kayak saya pun kenal dengan dia. Jadi kemudian di belakangnya terus akhirnya dia berani ? Gak juga, gak seperti itu," kata Dudung.
Menurutnya, Hercules memang memiliki nyali besar. Untuk melawannya, harus juga mempunyai keberanian lebih besar dari Hercules.
"Tidak. Sekarang dia berani karena ada kekuatan besar, enggak ada. Hercules itu memang berani, kitanya harus lebih berani lah. Kan takut sama saya tuh," kata Dudung.
Ia merasa tak heran bila mana Hercules mencatut nama Presiden Prabowo Subianto.
"Jangankan ormas, kita juga, ada yang ke sini foto dengan saya, pengusaha, masyarakat, komunitas, 'kenal dengan pak Dudung', mengatasnamakan saya, tidak hanya ormas," kata Dudung menjelaskan.
Menurut Dudung, di dunia lapangan ini kadang-kadang orang ada saja menjual-jual nama. Padahal belum tentu.
Pendukung Prabowo
Sebelumnya, mantan anak buah Ketua Umum GRIB Jaya Hercules Rosario de Marshall menanggapi soal isu bekingan GRIB jaya. Sebab, Hercules dan GRIB Jaya dinilai menjadi representasi preman berkedok ormas.
Adapun isu mengenai adanya bekingan untuk Hercules dan GRIB Jaya pun menyeruak. Adapun salah satu sosok yang disebut-sebut menjadi bekingan sekaligus salah satu orang yang bisa memerintah Hercules dan GRIB Jaya "beraksi" adalah Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, mantan anak buah Hercules, Nikolas Kilikily buka suara. Dalam acara talkshow Rakyat Bersuara yang tayang di iNews pada 13 Mei 2025 lalu, Nikolas tak memungkiri bahwa ada hubungan yang terjalin antara Ketum GRIB Jaya tersebut dengan Prabowo yang sudah berlangsung sejak lama.
Namun bukan berarti hubungan tersebut membuat Prabowo menjadi bekingan Hercules maupun GRIB Jaya.
"Yang saya mau sampaikan kepada rekan-rekan, bahwa Bang Hercules dalam pidato-pidatonya dia tidak pernah bilang bahwa Pak Prabowo itu membekingi GRIB," kata Nikolas, dikutip YouTube Official iNews
"Beliau (Fauka) yang jadi saksinya, bahwa Bang Hercules, Haji Hercules ini, adalah loyalisnya Pak Prabowo," terangnya.
"Bukan berarti Pak Presiden membekingi. Tetapi, mereka-mereka ini loyalis, saya juga loyalisnya Pak Prabowo," katanya.
Bahkan, Nikolas menegaskan, semua anggota GRIB Jaya adalah pendukung Prabowo.
"Anggota GRIB yang ada 3 juta ini, ini pendukung Pak Prabowo semua. Lalu kalau dibubarkan sama dengan membubarkan ini suaranya Gerindra ini. Iya kan?" jelas Nikolas.
Selain itu, Nikolas menegaskan bahwa baik Prabowo maupun Partai Gerindra sama sekali tidak pernah mengeluarkan uang untuk GRIB Jaya.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur