Oknum Polisi Digerebek di Rumah Mahasiswi, Kawan-kawannya Malah Show Force

- Minggu, 01 Juni 2025 | 08:30 WIB
Oknum Polisi Digerebek di Rumah Mahasiswi, Kawan-kawannya Malah Show Force


POLHUKAM.ID - 
Hendri Setiadi, ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Lampung dan keluarga Pemred Club, merasa terintimidasi beberapa oknum Polda Lampung yang rekannya digerebek warga berduaan mahasiswi di rumah kontrakan.

Setelah "disidang" warga di rumah ketua RT, rekan-rekan oknum tersebut bergerak seolah akan mengepung Hendri. Padahal, dia yang meredam emosi massa dan menyarakan kedua pasang kekasih itu mendatangkan kedua orangtua mereka.

Namun, dalam waktu bersamaan muncul kamtibmas, segerombolan oknum mundur. Diakui oknum tersebut, mereka yang datang itu kawan-kawan letingnya atas perintah danton (komandan pleton) untuk mendampingi dirinya.

Hendri menyesalkan adanya aksi yang terkesan show force dari kawan-kawan oknum inisial Iv. Aparat penegak hukum itu mengayomi, menjaga kondusivitas, dan kenyamanan warga, bukan malah main geruduk dan provokasi, ujar Hendri.

"Saya pribadi merasa terintimidasi,” pungkas Hendri.

Kepala Bidang Hukum AMSI Lampung, Hengki Irawan mendesak Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika memberi atensi insiden tersebut. “Ini soal marwah korps polisi," ujarnya.

Dia berharap, ada proses di institusi kepolisian Lampung sebagai respon atas kejadian ini. “Kami yakin ulah para oknum itu bukan cerminan keseluruhan dari watak korps kepolisian," pungkas Hengki.

Kisahnya berawal dari kecurigaan warga adanya oknum polisi bersepeda motor trail yang sering bermalam di kontrakan mahasiswi dekat Gita Green Estate, Labuan Ratu Raya, Kedaton, Kota Bandarlampung.

Karena seperti itu berbulan-bulan, Kamis (29/5/2025), pukul 18.50 WIN, beberapa warga kemudian mengajak Hendri Setiadi menyambangi keduanya di kontrakan sang mahasiswi, kata Eka, salah seorang warga setempat.

Setelah 10 menit menunggu dibukakan pintu, sang mahasiswa keluar dengan baju daster dan rambut acak-acakan disusul kemudian seorang pemuda keluar dari dalam kamar.

Terbukti bukan suami-isteri, warga meminta mereka ke rumah RT setempat. Namun, sang oknum bersikeras tak mau sampai akhirnya disarankan Hendri ke rumah RT agar tak amuk massa.

Namun, di rumah RT, keduanya sama-sama mengelak tak mau menghubungi orangtuanya masing-masing. Sikap berbelit itu sempat memicu emosi warga yang makin ramai berkumpul di depan rumah RT.

Hendri berhasil meredam emosi massa. Namun, warga kembali kesal ketika sang wanita mengatakan bahwa pacarnya adalah seorang polisi. Warga akhirnya menyoraki keduanya.

Akhirnya, Hendri menyarankan keduanya menghadirkan orangtua mereka esoknya, Jumat (30/5/2025). Oknum yang mengaku Ev dari Angkatan ke-50 menyetujuinya. Namun, RT setempat meminta mereka menunggu kamtibmas lebih dulu.

Hendri dan warga kemudian meninggalkan rumah RT. Sejam kemudian, Hendri datang kembali ke rumah RT. Ternyata, ramai rekan-rekan oknum tersebut bergerak mengepungnya.

Dalam bersamaan muncul kamtibmas, segerombolan oknum mundur. Diakui Ev, mereka yang datang itu kawan-kawan letingnya datang perintah danton (komandan pleton) untuk mendampinginya.

Kabid Humas Polda Lampung KBP Yuni. Yuyun belum merespon soal kasus ini yang dikonfirmasi Helo Indonesia pada pukul 10.30 WIB hingga berita ditayangkan pukul 15.27 WIB.

Komentar