“Masyarakat kita sekarang semakin kritis dan menuntut transparansi,” tegas Sri Mulyani dalam sambutannya.
Ia menambahkan, publik tidak ragu untuk mengawasi dan mengkritisi pelayanan publik karena mereka merasa sebagai pihak yang secara langsung membayar pajak.
Hal ini menjadi alarm agar setiap pemangku jabatan di lingkungan perpajakan tidak sekadar menjalankan tugas formalitas.
Tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang bersih dan efisien harus dijawab dengan reformasi menyeluruh, termasuk melalui sistem coretax yang sedang dalam tahap pengembangan.
Sebagai informasi, coretax adalah sistem administrasi pajak modern yang dirancang untuk menggantikan sistem lama yang masih bersifat manual dan terfragmentasi.
Dengan platform digital ini, diharapkan segala proses pelaporan, pembayaran, hingga pengawasan pajak bisa dilakukan secara lebih cepat, transparan, dan terintegrasi.
Sebelumnya, sistem ini juga sempat jadi sorotan DPR yang mendesak pemerintah segera membenahinya demi meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata kelola pajak nasional.
Sri Mulyani menyadari bahwa keberhasilan coretax tak bisa hanya mengandalkan teknologi semata.
Diperlukan kolaborasi kuat, kepemimpinan visioner, serta komitmen untuk melayani dengan integritas.
Ia menutup sambutannya dengan pesan bahwa jabatan yang diemban para pejabat bukanlah bentuk penghargaan semata, tetapi amanah besar yang berdampak langsung terhadap masa depan Indonesia.
Melalui pembenahan coretax, Sri Mulyani ingin memastikan bahwa perpajakan di Indonesia tidak hanya modern secara sistem, tetapi juga humanis dan berkeadilan dalam praktiknya.
Sumber: HukamaNews
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur