"Sebagai sebuah kemungkinan politik, menurut saya yang lebih masuk akal bukan tiga periode, melainkan 2,5 periode," kata Panel Barus di acara Total Politik, di Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2022).
Dia menganalogikan tiga periode seperti api yang akan mati dan tak bisa untuk mematangkan sebuah telur.
"Mekanisme 2,5 periode artinya menambah, itu lebih mungkin, energinya lebih ada," ujar dia.
Sementara itu, Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu megaku tak setuju dengan adanya wacana tiga periode. Sebab, adanya amendemen yang menjadikan wacana tiga periode dapat merangsang adanya penambahan kekuasaan lagi.
"Kalau sekarang minta tiga periode apa ada jaminan nanti enggak akan minta empat periode?" tegas dia.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara