Greget Luhut ini lanjut Rocky, diteruskan ke Jokowi dengan bahasa yang menurut Rocky hanya mereka berdua yang paham yang mana pada akhirnya Jokowi menganggap hanya Luhut saja yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Baca Juga: “Satire Komisaris”, Geisz Chalifah: Nggak Lama Lagi Ada Video Harun Masiku Dukung Anies Baswedan!
“Jadi psikologi itu dengan sendirinya terbentuk karena kedekatan,” lanjut Rocky.
Lanjut Rocky, kedekatan tersebut dengan sendirinya akan menggambarkan apa yang disebut Rocky sebagai “kimia politik”.
“Jadi bagian ini yang kita sebut sebagai kimia politik itu dengan sendirinya berlangsung di antara mereka yang saling kenal. Kalau bahasa satire-nya, mahkluk-makhluk sejenis saling menguatkan, saling tertarik satu sama lain,” jelas Rocky.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara