Pasalnya, publik pasti merasa bertanya-tanya kepada Jokowi terkait nama-nama yang akan ia copot dari kursi Kabinet Indonesia Maju.
Pengamat Politik Citra Institute Efriza menyebutkan, setidaknya ada enam menteri yang akan 'ditendang' dari Istana. Hal itu berkaitan dengan capaiannya yang belum tuntas atau sikapnya yang kontroversial.
"Pos menteri yang perlu disasar adalah pertama, Kementerian Perdagangan yang telah terbukti tak becus mengurusi persoalan minyak goreng," kata Efriza dilansir dari AKURAT.CO, pada Senin (13/6/2022).
Selain itu, pos menteri yang harus dirombak kedua ialah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Menurut dia, Luhut Binsar Panjaitan merupakan sosok yang penuh kontroversial di masyarakat atas komunikasi politik yang dihadirkannya.
"Kehadiran LBP membuat Presiden Jokowi memperoleh persepsi negatif dari masyarakat sebagai pemimpin yang tidak tegas dan tidak mandiri karena dapat direcoki dan berada dalam pengaruh LBP yang adalah pembantu Presiden," ucap Efriza.
Ketiga, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang juga dalam persepsi masyarakat banyak menimbulkan permasalahan terhadap dunia pendidikan atas kebijakan-kebijakan yang dihasilkannya.
Keempat, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Sebab, kata dia, tidak bisa mengatasi tingginya pengangguran di Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19.
Selanjutnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo juga tidak menampakkan geliat reformasi birokrasi yang cepat.
"Kebijakan Tjahjo juga malah turut menyumbang permasalahan terhadap kebijakannya yang dianggap tanpa solusi serta dapat menghadirkan gejolak hubungan pusat dan daerah terhadap keputusan penghapusan tenaga honorer," ujar dia.
Keenam, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang gagal mewujudkan keinginan Presiden Jokowi untuk kemandirian pangan.
"Sorotan menteri yang asyik belanja impor dari Presiden Jokowi, diduga menyasar terhadap menteri pertanian ini," tukas dia. []
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Mutasi Anak Try Sutrisno Disorot Usai Isu Pemakzulan Gibran, Pengamat: Beraroma Politis yang Kuat
DPR RI Protes Rencana Dedi Mulyadi Sekolahkan Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Desakan Pemakzulan Wapres Makin Nyaring, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk bagi Orang Waras
Waketum Projo Kelabakan Ditanya Roy Suryo soal Ijazah Asli Jokowi