Grand Design Politik Jokowi Ambyar, Ray Rangkuti: Semuanya Sudah Hancur Berkeping-Keping!

- Kamis, 24 Juli 2025 | 17:30 WIB
Grand Design Politik Jokowi Ambyar, Ray Rangkuti: Semuanya Sudah Hancur Berkeping-Keping!

"Teman-teman politik Jokowi kini akan mengkalkulasi keuntungan jika terus mendukungnya," ungkap Ray, mengisyaratkan potensi eksodus dukungan politik dalam waktu dekat.


Beban Berat Gibran dan Isu yang Menerpa Keluarga


Konsekuensi dari fondasi yang rapuh ini kini mulai dirasakan oleh anggota keluarga Jokowi yang terjun ke panggung politik. 


Jalan mereka tidak lagi mulus seperti yang dibayangkan. Berbagai isu miring dan tantangan politik berat mulai menghadang.


Ray secara spesifik menyoroti tantangan yang dihadapi anak dan menantu Jokowi.


"Tantangan besar dihadapi keluarga Jokowi, seperti anak yang didorong untuk dimakzulkan dan menantu yang dikaitkan dengan OTT KPK," ujarnya, merujuk pada isu pemakzulan yang sempat diwacanakan terhadap Gibran Rakabuming Raka dan kasus yang menyeret nama Bobby Nasution.


Beban terberat, kata Ray, kini berada di pundak Gibran sebagai Wakil Presiden terpilih. 


Tanpa pengalaman dan jaringan politik yang mengakar kuat di level nasional, posisi Gibran sangat rentan.


"Menilai bahwa Gibran memiliki beban yang lebih berat karena kurangnya pengalaman dan jaringan politik nasional yang luas dibandingkan tokoh lain," katanya.


Popularitas Merosot: Proses Alami atau Alarm Peringatan?


Di tengah berbagai tantangan tersebut, popularitas Jokowi sendiri menunjukkan tren penurunan yang lebih cepat dibandingkan presiden-presiden pendahulunya. 


Namun, Ray Rangkuti melihat ini sebagai sebuah dinamika yang wajar dalam siklus kekuasaan.


Ia menepis anggapan bahwa ada desain besar dari kekuatan politik tertentu untuk menjatuhkan Jokowi dan keluarganya. 


Menurutnya, ini adalah proses alami yang tak terhindarkan.


"Menyatakan bahwa popularitas Jokowi menurun lebih cepat dari presiden sebelumnya, dan ini adalah proses alami, bukan karena ada desain politik besar untuk menjatuhkannya," jelas Ray Rangkuti.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar

Terpopuler