Skenario 1: Jokowi Sedang Mengirim Pesan ke Prabowo
Jika Jokowi memang memiliki data atau prediksi yang sama dengan para relawannya—bahwa Demokrat adalah dalangnya—maka kegaduhan publik ini bisa jadi merupakan sebuah pesan politik terselubung untuk Prabowo.
Namun, ini memicu pertanyaan lanjutan.
"Kalau iya pun pertanyaannya katanya hubungannya baik, kenapa tidak disampaikan saja kalau memang punya fakta?" ujar Yunarto.
Gaya komunikasi tak langsung ini bisa menandakan adanya kerikil dalam hubungan atau kalkulasi politik yang lebih rumit.
Skenario 2: Relawan Jokowi yang Terlalu Reaktif (Offside)
Kemungkinan kedua adalah Jokowi sendiri tidak bermaksud menunjuk hidung secara spesifik.
Bisa jadi para relawannya, karena rasa loyalitas yang tinggi, menafsirkan petunjuk samar dari Jokowi secara berlebihan dan bergerak terlalu jauh.
Ini adalah skenario yang berbahaya bagi Jokowi sendiri.
"Jangan sampai teman-teman relawan Jokowi ini karena terlalu sayang sama Jokowi, offside menafsirkan secara berlebihan sesuatu yang Pak Jokowi sendiri belum tentu bisa judge," analisis Yunarto.
Jika ini yang terjadi, dampaknya bisa merugikan.
"Kalau itu yang terjadi hati-hati loh nanti Pak Jokowi akan menambah musuh di masa pensiunnya."
Pada akhirnya, semua jalan kembali bermuara pada Prabowo Subianto.
Ia kini berada di posisi yang sangat dilematis.
Di satu sisi, ia harus menjaga soliditas koalisi gemuknya yang diisi oleh berbagai kekuatan politik dengan sejarah dan kepentingannya masing-masing.
Di sisi lain, ia dituntut untuk bisa menjadi penengah yang efektif dalam konflik yang melibatkan para mentor dan pendahulunya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara