POLHUKAM.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kerap disorot karena sikap dan kebijakan yang diterapkannya.
Namun, baru-baru ini Dedi Mulyadi mengaku bahwa dirinya sering memantau perkembangan berita di media sosial (medsos), khususnya pemberitaan mengenai dirinya.
Saat hadir di podcast Deddy Corbuzier berjudul "Anak Sekolah Studi Tour kan Ngikutin Pejabat Jalan-jalan Pake Uang Itu Tuh... Kang Dedi Mulyadi", mantan Bupati Purwakarta tersebut mengaku bahwa dirinya cukup menikmati huru-hara terkait dirinya.
Mulanya, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa anggaran untuk media massa telah dipotong yang semula bernilai Rp 50 miliar menjadi hanya Rp 3 miliar.
Namun, Dedi Mulyadi mengaku bahwa pengurangan itu justru sama sekali tidak mempengaruhinya karena sejak awal, ia tidak memiliki tim media.
Alih-alih, Dedi Mulyadi hanya meminta timnya sendiri untuk mengedit videonya.
"Kalau media sosial, saya nggak punya yang namanya tim media. Kalau biasanya pejabat lain ada tim media, saya sendiri, nggak punya. Saya punya anak-anak yang tukang ngedit video saya aja. Kemudian juga sampai saat ini, di Pemda Jawa Barat anggaran belanja media ini diefisienkan, dari Rp 50 miliar jadi Rp 3 miliar," tutur Dedi Mulyadi.
Pengurangan anggaran untuk media itu pun dinilai Dedi Mulyadi membuat banyak orang merasa kecewa.
Ia juga menyinggung pihak pejabat negara yang memiliki tim buzzer guna menyebarkan agenda mereka.
"Artinya pasti banyak orang yang merasa kecewa, sehingga saya menikmati sekarang ini. Orang kan suka ngerahin tim buzzer, saya tuh nggak punya," tambahnya.
Dengan percaya diri, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat yang benar-benar mencintainya menjadi "buzzer" untuk dirinya sendiri.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara