POLHUKAM.ID - Sikap arogan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, diperkirakan menjadi pemicu isu pemakzulan dirinya semakin menguat dan terus mengemuka di publik.
Pengamat politik Citra Institute, Efriza mengamati, sikap Gibran beberapa waktu lalu membuat dirinya ditinggalkan elite-elite partai politik (parpol).
"Karena sikap arogannya yang merasa lebih kuat dibandingkan para ketua umum partai-partai politik," ujar Efriza RMOL, Sabtu 16 Agustus 2025.
Efriza mencontohkan, salah satu sikap arogan Gibran nampak dari enggannya dia menyalami sejumlah ketua-ketua umum parpol dalam momen di acara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat, pada Minggu 10 Agustus 2025
"Padahal tanpa dukungan koalisi partai politik yang menerima Gibran maka dapat dipastikan Gibran tidak akan dicalonkan, meskipun saat itu ayahnya punya pengaruh kuat," kata Efriza.
Menurut Efriza, isu pemakzulan yang diusahakan melalui Forum Purnawirawan Prajurit TNI hingga ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), bakal berbalik situasinya.
Magister ilmu politik Universitas Nasional (Unas) itu memperkirakan elite-elite parpol berkeinginan besar akan mendukung pemakzulan Gibran dari kursi Wapres.
"Ditenggarai memungkinkan, karena Gibran bisa menghadirkan permasalahan kepada para ketua umum partai-partai politik," demikian Efriza.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara