Hadiri Maulid Nabi, Wapres Gibran Baju Beda Sendiri: Terlihat Manyun dan Tampak Gelisah, Kenapa Dia?

POLHUKAM.ID - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah sekaligus Istighosah Kebangsaan digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis (4/9/2025) lalu.

Acara itu dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran kabinet merah putih.

Anehnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang turut hadir tampak beda sendiri dari jajaran pemerintahan.

Prabowo dan jajaran menteri Kabinet Merah Putih tampak mengenakan busana ‘seragam’ warna putih dan celana hitam.

Ada pun Gibran mengenakan batik warna cokelat dipadu celana hitam.

Posisi mereka di depan membuat penampilan Gibran yang berbeda itu sangat mencolok, karena di sisi kiri dan kanan Gibran mengenakan kemeja putih.

Hal lain yang jadi sorotan, Gibran duduk tidak persis berdampingan dengan Presiden Prabowo Subianto. Keduanya dipisah oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.

Video itu kini beredar di berbagai platform media sosial. 

Dalam rekaman video itu Gibran seperti celingak-celinguk sendiri, tidak terlihat berbicara dengan Teddy maupun dengan Presiden Prabowo.

Salah satu yang membagikan video itu adalah komika Pandji Pragiwaksono melalui akun media sosialnya.

"Dude visibly looks upset," tulis Panji, dikutip Minggu (7/9/2025).

👉 Video di Akhir Artikel

Mengutip website resmi Setkab, acara yang mengusung tema “Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri” ini berlangsung khidmat dihadiri ribuan jemaah dari berbagai lapisan masyarakat.

Suasana syahdu semakin terasa ketika lantunan ayat suci Al-Qur’an dikumandangkan oleh Qory Qadarasmadi Rasyid, yang membacakan Surat Al-Qasas ayat 77 serta Surat Al-Ahzab ayat 45-48. 

Pembacaan tersebut dilanjutkan dengan saritilawah oleh Velly Syukron yang menyampaikan makna ayat dengan penuh penghayatan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan serta uraian hikmah maulid yang disampaikan oleh Menteri Agama, K.H. Nazaruddin Umar.

Dalam tausiyahnya, ia mengajak seluruh jemaah untuk meneladani Rasulullah SAW dalam segala aspek kehidupan, termasuk kepemimpinan dan pengelolaan umat.

“Selawat dan taslim kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW teladan kita dalam berbagai hal. Nabi Muhammad SAW dipilih oleh Thomas Carlyle, sebelas tokoh yang pernah lahir di muka bumi ini, dan the best-nya adalah Nabi Muhammad SAW. Juga kita pernah mengenal salah satu buku The Best seller, Michael Hart, seratus tokoh yang pernah lahir di muka bumi ini tetap Nabi Muhammad SAW sebagai the top one,” urai Menag.

Ia juga menegaskan bahwa keteladanan Rasulullah SAW tidak hanya dalam kepemimpinan, tetapi juga dalam manajemen kehidupan umat.

“Salah satu rahasianya, mengapa Rasulullah SAW ditakjubi di seluruh alam semesta, karena beliau bukan hanya sebagai the best leader, tapi juga sekaligus bisa tampil the best manager. Banyak the leaders tapi belum mampu menjadi the best managers. Tapi Rasulullah SAW mencontohkan kedua-duanya,” ulasnya.

Puncak acara kemudian ditutup dengan pembacaan doa oleh Imam Masjid Istiqlal, Dr. H. Husni Ismail, M.A. 

Doa bersama ini dipanjatkan untuk keselamatan bangsa, kesejahteraan rakyat, serta terciptanya perdamaian di seluruh dunia. 

👇👇

Ngapain sih lu pade pake putih², norak deh, males bgt ini sebelahan sama Ted 🗿 pic.twitter.com/80EQ5hDDsj

— Cak Khum (@CakKhum) September 4, 2025

Sepetinya emang sdh di cuekin sama PS 08, waktu kemerdekaan dasi salah, skrng salah kostum lgi,
Makanya krna dicuekin die inisiatif undang ojol, bagi sembako Ojol, suka2 dia dah ga pakai rule sebagai wapres, suka2 loe dah

— Cumpleng (@cha_ylah) September 4, 2025

Sumber: Fajar