Dedek mengatakan, ada dua masalah yang terlihat nyata terjadi atas kasus yang viral tersebut.
"Masalah pertama ialah ketidakmampuan umat Islam membedakan Islam (agama) dengan muslim (manusia)," ujar Dedek kepada GenPI.co, Kamis (19/5).
Dedek menambahkan, masalah selanjutnya ialah ketidakmampuan umat Islam untuk melakukan self-criticism. Menurutnya, kedua masalah itu menimbulkan pandangan yang keliru.
Sebab, UAS dianggap mewakili semua umat Islam di Indonesia, padahal tidak demikian. "Jadi, akan timbul persepsi dia (UAS, red) mewakili Islam sehingga tidak mungkin berbuat salah," jelasnya.
Dedek menjelaskan bahwa peristiwa itu juga berpotensi mewujudkan sifat sombong. Menurut Dedek, hal itu diperkuat dengan narasi yang timbul dari para pengikut UAS.
"Persepsi ini dikonfirmasi sesamanya, lalu lahirlah kesombongan," jelasnya.
Seperti diketahui, UAS dideportasi dari Singapura karena diduga membawa pengaruh buruk terkait ajaran Islam.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bank Dunia Ungkap 60,3% Rakyat Indonesia Miskin, Menkeu Sri Bilang Itu Urusan BPS
Dana Hibah Pesantren Diubek-ubek Kang Dedi, Yayasan Eks Wagub Uu Diduga Terima Rp45 Miliar
Ridwan Kamil Terus-terusan Minta Lisa Mariana Bikin Video Tak Senonoh, Blak-blakan di Chanel Richard Lee
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad Janji Pemerintah Akan Bentuk Satgas PHK Sebagaimana Tuntutan Buruh