Upaya ini, lanjutnya, diperkuat dengan taktik fait accompli dengan menyebarkan isu bahwa nama Dedi dan Suyudi telah diusulkan Presiden ke DPR.
"Saya berdasarkan keterangan dari pihak DPR, enggak ada surat itu," tegas Sri Radjasa, menuding isu tersebut adalah upaya untuk mem-framing dan memojokkan Presiden.
Kandidat 'Kuda Hitam' Pilihan Presiden
Di sisi lain, Presiden Prabowo disebut tidak akan mengikuti skenario tersebut dan telah memiliki calonnya sendiri yang masih dirahasiakan.
Sri Radjasa memberikan beberapa petunjuk kunci mengenai sosok 'kuda hitam' ini:
- Masih berpangkat Bintang Dua (Inspektur Jenderal Polisi).
- Merupakan perwira penerima penghargaan Adhi Makayasa.
- Saat ini sedang menjabat sebagai Kapolda.
Sri Radjasa menambahkan, kandidat ini sadar bahwa dirinya tengah menjadi target.
"Sampai hari ini yang bersangkutan selalu dicari kesalahannya oleh kelompok Sigit," ungkapnya.
Meskipun masih berpangkat Bintang Dua, ia meyakini peluangnya tetap besar karena dalam sejarah Polri, pernah terjadi kenaikan pangkat kilat dalam dua hari dari Bintang Dua menjadi Bintang Empat untuk menjabat Kapolri, karena hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden.
Sumber: Konteks
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara