Berdasarkan analisis sederhana, Adib mengatakan bahwa ganjalan bagi Anies adalah politik oligarki yang masih dianut beberapa partai di Indonesia. Dia mengatakan, bahwa ganjalan tersebut berasal dari restu para elit partai politik.
"Potensial dan rawan terganjal juga. Sekali lagi bahwa saya melihat [melalui] analisa yang saya sandarkan, ini sudah ada oligarki politik. Jadi atas dasar restunya siapa Anies bisa maju? Atas dasar restunya juga Anies bisa terganjal," kata Adib saat dihubungi Polhukam.id, Jumat (24/6/2022).
Adib menyebut bahwa ganjalan tersebut tergantung pada deal-deal para elit politik partai. Dia juga menyebut pola tersebut sebagai Politik Tingkat Dewa. Frasa tersebut dia katakan berdasarkan kejadian yang menimpa Mahfud MD pada pencalonan presiden dan wakil presiden di pemilihan 2019 lalu.
"Tingkat Dewa itu sebagai bahasa satir menurut saya, ketika elit politik yang tingkat tinggi bertemu, mereka menyepakati siapa yang harus maju dan siapa yang tidak harus maju, kan itu realitas yang suka terjadi dalam penentuan capres dan cawapres. Ingat juga dulu, di last minute Pak Mahfud bisa terganjal," jelas Adib.
Dia menilai, gagalnya Mahfud MD pada pilpres 2019 lalu, adalah karena berubahnya kesepakatan yang dilakukan oleh para elit politik. Dia juga menyebut, ganjalan tidak hanya berpotensi terjadi pada Anies Baswedan, tetapi juga pada Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara