Sebelumnya, NasDem mengumumkan tiga Bacapres 2024 setelah menggelar Rakernas pada Kamis (17/6) kemarin, yakni Anies, Ganjar, dan Andika.
Sosok Ganjar, kata Adi, sangat identik dengan PDI Perjuangan.
NasDem tentu bisa kesulitan meraih efek politik dari Gubernur Jawa Tengah itu.
"Ganjar sangat terlihat sebagai sosok yang sangat identik dengan PDIP," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, Minggu (26/6).
Pada sisi lain, lanjut Adi, NasDem bakal sulit mengusung Andika yang masih berstatus sebagai Panglima TNI.
Pengusungan kepada alumnus Akmil 1987 itu bisa menggiring militer ke politik praktis.
"Dalam konteks ini, Anies akan menjadi pilihan yang paling rasional di antara tiga nama yang diusung NasDem," ungkap dia.
Toh, kata Adi, nama Anies itu bisa mempersatukan NasDem dengan PKS dan Demokrat menuju Pilpres 2025.
Beberapa lembaga survei pun sudah menyebut basis pemilih PKS sebenarnya mendukung Anies sebagai capres 2024.
"PKS itu basis pemilihnya mayoritas mendukung Anies sebagai Capres 2024," ungkap dia.
Sementara itu, Demokrat tentu ingin memasang ketum partai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres 2024.
Anies, kata dia, menjadi pilihan terlogis bagi Demokrat untuk dipasangkan dengan putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Demokrat punya intensitas menyorongkan AHY sebagai cawapres," ungkap Adi. (ast/jpnn)
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Insiden Gibran Tak Salami Menteri Bukti Relasi di Kabinet Tidak Kuat
Pemberian Abolisi-Amnesti Diduga jadi Penyebab Perubahan Sikap Gibran