"PDIP, Bu Mega kayanya kecewa gitu kan. Kalau mau mengajukan, ya, kadernya sendirilah. Karena memang NasDem ini kan nggak punya kader. Jadi tiga nama yang direkomendasi, Anies, Ganjar, dan Andika Perkasa ini penjajakan. Tes ombaklah," katanya.
Selain itu, Adib juga menilai bahwa NasDem tengah meramu kekuatan yang diinisiasi oleh dirinya sendiri. Ramuan tersebut, kata Adib, juga terbuka pada pencalonan lainnya.
"Makanya saya katakan juga bisa terbuka juga antara Anies dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) misalnya. Karena kedekatan Surya Paloh, JK, dan SBY misalnya begitu," paparnya.
Dalam ramuan tersebut, Adib juga menilai, untuk memutus polarisasi dalam politik mesti merupakan arus angin strategi politik. Dia juga mengatakan strategi tersebut merupakan tingkat tertinggi dari strategi politik.
"Jadi mau Anies dengan ini (Ganjar) saya kira enggak, ini tergantung dari elite politik. Sejauh mana mereka tetap menggunakan politik identitas untuk meraih elektoral atau memang mereka juga berdewasa memainkan politik gagasan. Politik ide. Politik inovasi," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa politik identitas dapat dibaca melalu pemberitaan media. Adib menilai bahwa hal tersebut merupakan pekerjaan rumah yang mesti ditangani oleh para elit politik.
"Siapa pun calonnya saya kira akan dibenturkan soal politik identitas kalau mengacu pemberitaan media sosial hari ini. Inilah tugas berat elite politik," pungkasnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara