Hal tersebut menanggapi PDIP yang menolak berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2024.
“Kami menghargai pilihan dari setiap partai dalam menentukan ingin koalisi dengan siapa,” ujar Herzaky dilansir dari GenPI.co, Kamis (29/6).
Menurutnya hal tersebut merupakan wejangan dari Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Oleh karena itu, kami juga berharap dihormati dan dihargai juga untuk menentukan koalisi,” tuturnya.
Herzaky juga mengatakan pihaknya tidak ingin ada tekanan, paksaan, dan ancaman dalam perjalanan menemukan koaliis untuk ikut dalam kontestasi politik.
“Misalnya upaya kriminalisasi atau gangguan terhadap bisnis kader-kader kami,” ucap dia.
Selain itu, Herzaky juga berharap tidak ada upaya perampasan kepemimpinan untuk Partai Demokrat atau calon rekan koalisinya.
“Kami sangat menghargai setiap parpol. Sebab, partai punya prioritas dan platform berbeda ketika memegang pemerintahan,” kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya sulit berkoalisi dengan Partai Demokrat pada Pemilu 2024.
Hasto beranggapan PDIP tak mudah membangun kerja sama dengan Partai Demokrat dilihat dari aspek histori. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Gibran Tak Salami AHY Diduga Imbas Isu Pemakzulan yang Disinyalir dari Partai Biru
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Insiden Gibran Tak Salami Menteri Bukti Relasi di Kabinet Tidak Kuat